Rantau, KP – Pemerintah Kabupaten Tapin melaksanakan aksi konvergensi penurunan stunting dengan menyerahkan bantuan sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan bantuan lainnya, di lima Kecamatan di Kabupaten Tapin, Rabu (1/11/2023) bertempat di Desa Serawi Kecamatan Tapin Tengah.
Penyerahan bantuan RTLH dan bantuan lainnya rumah secara simbolis dilakukan langsung oleh Penjabat Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin H Sufiansyah dan Penjabat Ketua PKK Kabupaten Tapin Masrupah.
Turut hadir dalam kegiatan aksi konvergensi penurunan stunting Kepala Dinas Kependudukan dan KB Hj Ahlul Jannah, Kepala Dinas Sosial Samsi, Kepala Dinas Perkimtam Yumanto, Kepala Bappelitbang Meidy Haris Prayoga, dan Kepala Dinas Kesehatan Alfian Yusuf.
Kepala Dinas Perkimtam Yumanto melaporkan, mengatakan penerima bantuan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni sebanyak 53 penerima bantuan dengan total bantuan 1.3 Miliar Rupiah.
“Bantuan program RTLH sebanyak 53 rumah yang berada di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Tapin dengan anggaran dana bantuan Rp1.3 Milliar,“ ungkap Yumanto.
Adapun rinciannya dari lima kecamatan tersebut yaitu untuk Kecamatan Salam Babaris sebanyak 25 rumah, Kecamatan Binuang 15 Rumah, Kecamatan Tapin Tengah 6 (enam) Rumah, Kecamatan Bakarangan 4 (empat) rumah dan Kecamatan Tapin Selatan 4 (empat) penerima.
“Tidak hanya itu, ada juga 3 (tiga) penerima bantuan rumah tidak layak huni terdampak bencana alam,“ katanya.
Penjabat Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin mengatakan, pemberian bantuan rumah tidak layak huni merupakan salah satu aksi konvergensi Pemerintah Kabupaten Tapin untuk menurunkan kasus anak stunting. “Jadi pemberian bantuan tersebut salah satu program pemerintah dalam menurunkan stunting,“ jelasnya.
Sehingga warga mendapatkan bantuan program RTLH dapat menjadikan hunian yang nyaman kekuarga juga dapat meningkatkan taraf hidup keluarga.
Disamping itu pula, aksi konvergensi ini juga memberikan bantuan-bantuan lainnya berupa pemberian makanan yang bergizi untuk ibu hamil dan anak balita di lokasi
stunting, karena makanan tambahan bergizi menjadi salah satu indikator untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Pemberian makanan tambahan bergizi kepad aibu-ibu hamil dan anak balita di lokus stunting tentunya untuk menurunkan kasus stunting,“ katanya.
Mudah-mudahan apa yang diberikan pemerintah, dapat bermanfaat dan keluarga mendapatkan bantuan bedah rumah mendapatkan rumah layak huni yang layak dan mendapatkan makanan bergizi sehingga dapat mencegah terjadinya stunting sebagaimana harapan kita bersama.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin, H Sufiansyah menambahkan, saat ini penyerapan anggaran stunting di Kabupaten Tapin untuk fisik sebanyak 60% sedangkan non fisik sebanyak 80%.
“Untuk fisik saat ini proses lelang dan akan rampung pada tahun ini juga,“ katanya. (abd/K-6)














