Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
HEADLINE

Kalsel Harus Siapkan Lulusan Vokasi Sesuai Keperluan dan Jadi Lumbung Padi di IKN Nusantara

×

Kalsel Harus Siapkan Lulusan Vokasi Sesuai Keperluan dan Jadi Lumbung Padi di IKN Nusantara

Sebarkan artikel ini
IMG 20231109 WA0023 e1699532617245
Nara sumber dalam Simposium Nasional IKN dengan tema Konektovitas dan Sinergisitas Kalimantan dalam Persiapan IKN yang berlangsung di Gedung Mahligai Pancasila, Kamis (9/11/2023). (Kalimantanpost.com/ful)
Space Iklan

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Tak sampai setahun lagi, ibukota negara Indonesia dari Jakarta secara pelan-pelan akan dipindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur tahun 2024 mendatang.

Adanya perpindahan ibu kota tersebut memerlukan.sekitar 4,5 juta lapangan kerja diberbagai sektor, termasuk beberapa pejabat eselon 2 dari pulau Kalimantan.

GBK

“Di IKN ini akan memerlukan 4,5 juta lowongan kerja. Pendidikan vokasi di Kalsel harus bisa memanfaatkan peluang ini menyalurkan lulusannya bekerja disana,” papar kata Ketua KADIN Kalsel Hj Shinta Laksmi Dewi sebagai pembicara Simposium Nasional IKN dengan tema Konektovitas dan Sinergisitas Kalimantan dalam Persiapan IKN yang berlangsung di Gedung Mahligai Pancasila, Kamis (9/11/2023).

Selain itu, kata dia, pengusaha di Banua pun diharapkan bisa memanfaatkan pembangunan IKN ini untuk mengembangkan usahanya disana.

“Kami dari Kadin Kalsel baru saja ke IKN untuk melakukan penjajakan kerjasama dalam usaha,” ucapnya.

Namun, Shinta mengingatkan investor asal Kalsel harus hati-hati karena marak calo-calo tanah disana. “Jangan investor Kalsel membeli tanah disana, ternyata bukan berada di sentral IKN,” tegasnya.

Dia juga menyoroti susahnya koneksitas jalan dari Kalbar yang melakukan kunjungan ke Kalteng, Kalsel dan IKN Kaltim.

“Sarana dan prasarana jalan darat dari Kalbar ke provinsi lain di Kalimantan diharapkan lebih lancar kedepannya sehingga terjalin Konektovitas dan Sinergisitas yang bagus untuk pengembangan pariwisata, ekonomi dan lain-lain,” ucapnya.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kalsel, Nurul Fajar Desira menambahkan diskusi ini menjadi menarik karena pembangunan IKN sudah dimulai dan sebentar lagi 2024 insha Allah akan beroperasi.

“Kita harus siap sebagai tempat ibukota negara yang baru dan kita berada di sekitar IKN,” ucapnya

Baca Juga :  Penimbunan Limbah B-3 Terbongkar

Ditambahkan dia, pembangunan IKN diharapkan punya dampak positif bagi Kalsel. “Agar dampak positif didapat, harus dibangun konektivitas dan sinergitas antar pulau dan regional Kalimantan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Fajar, jangan lupa di Kalimantan ini ada dua negara yaitu Malaysia (Serawak dan Sabah) serta Brunei Darussalam dan diatas ada Filipina

“Kita sangat berdekatan dengan luar negeri dan potensi harus dimanfaatkan. Potensi Kalsel tidak sedikit dan sangat kaya, tapi tidak dipungkiri saat ini tergantung batu bara yang dijual secara mentah,” paparnya.

Kedepannya, jelas dia, Kalsel tidak hanya tergantung pada Batubara tapi didorong sektor lain seperti pertanian, pariwisata dan hilirisasi

“Apabila sektor pertanian bisa surplus, tidak menutup kemungkinan ada ekspor ke negeri terdekat,” paparnya.

Selain itu, Kalsel memiliki hutan sekitar 45 persen, rawa 6 persen dan garis pantai atau mangrove 6 persen.

“Ini bisa mengurangi ketergantungan pada batu bara. Setelah itu, maka diperlukan konektivitas. Mulai dari transportasi udara antar provinsi di Pulau Kalimantan, hingga ke negara terdekat,” bebernya.

Selanjutnya, pelan-pelan juga dibangun jalur rel kereta api.
“Khusus Kalimantan Selatan, anggaran yang diperlukan untuk membangun rel kereta api hingga Rp 25 triliun,” sebutnya.

Selain itu, ada nara sumber akademisi Taufik Arbain yang menyatakan dengan pembangunan IKN tak hanya Kaltim saja menikmati juga Kalsel.

Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie mengatakan perlu pengembangan ilmu staruo digital dengan mendatangkan mentor dari facebook, google ke daerah ini.

Di simposium ini ada juga pembicara dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel), Wahyu Pratomo, Kepala Bapeda Kaltim.

Simposium Nasional IKN dengan tema Konektovitas dan Sinergisitas Kalimantan dalam Persiapan IKN Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor melalui daring.

Baca Juga :  Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK 2024-2025 Usai Disetujui Komisi III DPR RI

Sahbirin menyebutkan, sebagai tuan rumah IKN lima Provinsi di Kalimantan memiliki peran dan tanggungjawab yang besar dalam menyukseskan pembangunan IKN.

“Pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dengan IKN menjadi hal penting yang harus dilakukan, agar seluruh wilayah di Kalimantan dapat memanfaatkan seluruh peluang setelah IKN ditetapkan,” kata Sahbirin.

Dia menambahkan konektivitas dan sinergi antar wilayah di Kalimantan merupakan kunci penting dalam mensukseskan persiapan IKN.

“Kalimantan yang sangat luas memerlukan keterpaduan infrastruktur dan kelembagaan lintas wilayah dan sektoral agar roda pembangunan IKN bisa berjalan optimal,” jelasnya.

Sahbirin pun berharap diskusi simposium ini dapat menghasilkan rekomendasi konkrit yang dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah maupun pusat dalam merumuskan kebijakan pembangunan IKN di Kalimantan.

“Khusus Kalsel Babussalam, semoga bisa menjadi pintu keselamatan sebagai pintu gerbang IKN,” harap Sahbirin.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Provinsi Kalsel, M Muslim mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mengintegrasi dan mengkoneksikan infrastruktur dengan wilayah di Kalimantan sesuai dengan arahan Gubernur Provinsi Kalsel, Sahbirin Noor.

“Kita Provinsi Kalsel juga punya keinginan dan persiapan bagaimana mengkoneksikan infrastruktur ke IKN. Untuk itu melalui kegiatan ini kita sama persepsi dalam rangka persiapan Kalimantan menyambut IKN,” tukasnya. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan