PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo mengatakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Kalteng merupakan sarana menyatukan pandangan yang sama bagaimana agar peran perempuan bisa lebih banyak, terutama dalam kegiatan kewirausahaan.
”Karena dengan adanya kewirausahaan itu, tentu akan membuat mereka aktif. Apalagi kalau perempuan ini sudah berkeluarga. Kan juga ada kegiatan sampingan yang bisa dikerjakan,” ujarnya saat membuka Rakorda, Kamis (23/11/2023).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Hapakat Provinsi dan Kabupaten/Kota Tantangan, Solusi, dan Praktek Baik Perwujudan Keluarga Berkualitas Melalui Kewirausahaan Perempuan di Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
Edy menambahkan, seorang ibu bukan hanya momong anak, tapi juga ada usaha-usaha yang bisa menambah penghasilan keluarga. Dampaknya juga akan memberikan kesejahteraan.
Menurut Wagub, kesejahteraan tersebut, salah satu dampaknya dengan memberikan penghasilan yang memadai, sehingga bagi perempuan yang sudah berumahtangga, bisa menghidupi keluarganya, atau generasi untuk memberikan gizi bagi anak-anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Kalteng, Linae Victoria Aden mengungkapkan, kegiatan ini memiliki arti gotong royong.
“Di mana adanya kesepakatan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten atau Kota dalam hal peningkatan kualitas keluarga melalui upaya kewirausahaan perempuan di DRPPA,” tegasnya.
Pihaknya berharap apabila perekonomian keluarga membaik, kemampuan keluarga secara kualitas juga membaik, dan mereka akan mampu menyediakan makanan kebutuhan yang berkaitan dengan gizi keluarga. Angka stunting nantinya juga ikut turun.
“Perempuan juga akan lebih percaya diri karena dia memiliki kemampuan dengan usaha sendiri yang meningkatkan kapasitas dirinya yang dapat menurunkan angka KDRT. Selain itu, kemiskinan juga akan turun, dan ada kesempatan mereka untuk menyekolahkan anak-anaknya,” bebernya.
Menurut Linae, kegiatan bertujuan untuk mewujudkan SDM perempuan yang berkualitas di Kalteng. Kita mulai dari desa. Sudah ada empat model desa di Kotim dan Pulang Pisau.
“Saat ini kita gencar menssialisasikan ke kabupaten lainnya untuk berkomitmen dan segera memilih desa-desanya sebagai model,” ujarnya. (drt/KPO-3)