BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kondisi daya tahan resiliensi dari perekonomian Indonesia terjaga baik di tengah kondisi global yang mengalami goncangan dan ketidakpastian tinggi.
Hal tersebut diungkapkan Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan November 2023 yang dilaksanakan secara virtual, Senin (4/12/2023).
“Kemudian, yang kedua adalah langkah-langkah kita melakukan pengembangan, penguatan dan berbagai roadmap yang sudah diterapkan mulai menunjukkan tahap-tahap awal dari penguatan yang semakin solid dari industri-industri terkait dengan langkah-langkah itu tadi,” ujar Mahendra.
Selanjutnya, yang ketiga dijelaskan Mahendra adalah ruang pertumbuhan perekonomian Indonesia di waktu yang akan datang terbuka. Baik dilihat dari kacamata sektor yang berlangsung maupun dalam konteks terkait dengan perbaikan akses literasi ataupun kontribusi sektor jasa keuangan yang akan semakin besar lagi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Pada tahun 2023 ini, negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang mengalami pertumbuhan ekonomi melambat cukup drastis dibandingkan tahun 2022. Misalnya, Malaysia dari 8,7 persen tahun 2022 diperkirakan turun menjadi 3,9 persen di tahun 2023,” bebernya.
Nagara lainnya, Filipina, kata Mahendra, dari 7,6 persen di tahun lalu menjadi 5,6 persen di tahun ini. Lalu, ada Vietnam dari 8 persen di tahun lalu diperkirakan turun jadi 4,7 persen pada tahun ini.
“Indonesia sendiri, dari 5,3 persen pada tahun lalu, diperkirakan tumbuh 5,0 persen di tahun ini. Artinya, dari segi daya tahan resiliensi menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia lah yang memiliki resiliensi tertinggi di tahun 2023 ini di tengah kondisi global yang tidak mudah,” ucapnya.
Menurut Mahendra, berdasarkan hal itu dan berbagai perkiraan di tingkat global yang mengatakan walaupun tingkat bunga tinggi dan masih akan berlangsung cukup lama, tapi kemungkinan untuk naik lagi tak akan sebesar sebelumnya.
“Kita melihat 2023 perekonomian Indonesia tumbuh baik dan menunjukkan tingkat resiliansi terbaik di kawasan kita. Dan kita menyambut tahun 2024 dengan lebih optimis dengan banyak hal yang menjadi agenda utama kita dalam perkuatan, pengembangan dan reformasi di berbagai bidang,” tandasnya.
“Dan khusus untuk sektor jasa keuangan kami sudah siap melaksanakan semua hal tadi. Dan kita berharap hasilnya akan kita rasakan dalam waktu dekat, di tahun baru mendatang,” imbuh Mahendra mengakhiri. (Opq/KPO-1)