Menurutnya sarana pariwisata yang belum ramah disabilitas adalah penyeberangan atau jembatan dari dermaga menuju klotok pariwisata
BANJARMASIN, KalimantanPost.com – Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengakui tempat wisata belum ramah terhadap penyandang disabilitas.
Ini adalah hasil evaluasi pada Peringatan Hari Disabilitas beberapa waktu lalu.
Menurutnya sarana pariwisata yang belum ramah disabilitas adalah penyeberangan atau jembatan dari dermaga menuju klotok pariwisata.
Penyebabnya adalah belum ditemukan format yang tepat untuk mengakomodasi kaum disabilitas untuk berwisata di sungai.
Namun, hal ini tetap menjadi perhatian dan pertimbangannya untuk menyediakan akses dan kemudahan bagi kaum disabilitas untuk menikmati wisata sungai di Kota Banjarmasin.
“Hanya mungkin sarana pariwisata, sarana ke klotok, sarana ke sungai itu masih belum bisa karena belum ada format yang kira-kira pas, infrastruktur apa yang bisa dipakai teman-teman bisa pakai terhadap sarana pariwisata, entah itu klotok atau jukung” kata Ibnu Sina.
Menurutnya sarana pariwisata ini sangat berbahaya bagi penyandang disabilitas.
“Bahaya ya kalau kondisi seperti saat ini, kita tidak punya format untuk menjaga keselamatan penyandang disabilitas, kita tidak tahu cara memberikan peringatan atau pertolongan,
kalau terjadi sesuatu di sungai” sebut Ibnu Sina.
Yang terpenting adalah terus mencari format yang tepat untuk sarana dan prasarana yang tepat bagi penyandang disabilitas.
Sementara untuk sarana Trotoar, disebutnya hampir semua trotoar yang dibangun di Kota Banjarmasin telah memenuhi persyaratan ramah disabilitas.
Walaupun, hampir semua telah memenuhi persyaratan, beberapa memang dinilainya masih belum sesuai kriteria ramah disabilitas seperti trotoar di Kilometer 6.
Selain itu, Pelayanan Publik di Kelurahan, Kecamatan dan Kantor Instansi sudah menerapkan ramah dan bisa diakses oleh kaum disabilitas.
Terakhir adalah bus transportasi koridor 4 sudah dapat diakses kaum disabilitas. (mar/K-3)