Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

HILANG UMUR

×

HILANG UMUR

Sebarkan artikel ini

Oleh : H. AHDIAT GAZALI RAHMAN

Kehilangan umur sangat berbeda dengan kehilangan harta, umumnya manusia jika kehilangan harta akan gelisah, selalu bertanya pada temannya, hingga dia akan lapor yang berwajib (polisi). Kehilangan harta begitu menjadi perhatian manusia, namun sangat berbeda ketika manusia kehilangan umur, yang setiap saat, setiap hari, minggu, bulan hingga tahun, umur manusia selalu berkuarang, berkurangnya ini karena hilang ditelan waktu. Dalam bahasa lain manusia hampir tak menyadari bahwa setiap hari waktunya berkurang, atau bahasa lain hilang umurnya. Dalam Islam diketahui dan menyakini umur manusia telah ditentukan sebelum kelahirannya, dan umur itu tak pernah ditambah atau dikurangi, setiap manusia akan menggunakan umurnya, dan setiap umurnya selalu berkurang (hilang umur), sebagaimana firman Allah SWT, “Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu. Dan diantara kamu ada yang dikembalikan ke pada umur yang paling lemah, supaya tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”. (QS. An Nahl : 70)
Apalagi sebagai ummat Nabi Muhamammad, umurnya tidaklah sepanjang usia umat terdahulu. Sebagaimana hadis, “Masa penuaan umur umatku dari 60 hingga 70 tahun”. (Muslim dan An Nasa’i)

Kalimantan Post

Pernahkah terpikir, berapa panjang usia diri? Atau khawatir tidak berumur panjang? Umur manusia adalah perkara ghaib dan merupakan rahasia Allah SWT. Tak seorangpun tahu berapa panjang usia yang dijatahkan untuknya. Pada dasarnya umur atau usia seseorang tidak ada yang mengetahui, karena segala urusan jodoh, maut dan usia semua ditentukan oleh sang pencipta yaitu Allah SWT. Kita hanya perlu berbuat dan bersikap sebaik mungkin selama hidup di dunia serta memanfaatkan umur yang kita miliki dengan melakukan amalan-amalan sholeh dan beribadah kepada Allah SWT, sebab banyak orang yang berumur panjang namun umurnya tidak berharga sama sekali. Pastinya, tak ada yang mengerti seberapa lama usia kita di dunia ini. Bahkan dijelaskan ayat Al Qur’an tentang usia yang bisa dipahami. Hidup mereka hanya untuk makan dan memuaskan hawa nafsunya. Hidup mereka hanya untuk berfoya-foya hidup mereka hanya untuk dunia. Akhirnya kelak di hari kiamat tiada yang tinggal pada mereka kecuali penyesalan dan kerugian.

Baca Juga :  SEKILAS SUNAN KALIJAGA

Perkara umur adalah perkara yang harus dipertanggungjawabkankan sebagaimana hadis Nabi SAW, “Tak akan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai di tanya tentang empat perkara, yaitu tentang umurnya, dihabiskan untuk apa; tentang masa mudanya, dipergunakan untuk apa; tentang hartanya, darimana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan; dan tentang ilmunya, apakah sudah diamalkan”. (At Tirmidzi).

Umur manusia yang selalu berkurang atau hilang setiap hari jika digunakan untuk sebuah kebaikan tentu hilangnya akan mendatang pahala, namun jika berkurangnya umur hanya digunakan untuk berbuat dosa maka tentu akan merugikan manusia itu sendiri.

Menurut beberapa ulama, setiap manusia yang umur hilang akan merasakan hal-hal sebagai berikut : 1. Kehilangan umur menyebabkan manusia semakin lemah tangan menggenggam, karena Allah sedang mendidik agar melepaskan cinta dunia; 2. Kehilangan umur menyebabkan semakin kabur mata, karena Allah sedang mencerahkan mata hati untuk melihat akhirat; 3. Kehilangan umur menyebabkan semakin sensitif perasaan, karena Allah sedang mengajarkan bahwa pautan hati dengan makhluk senantiasa menghampakan, namun hati yang berpaut kepada Allah tiada pernah mengecewakan; 4. Kehilangan umur menyebabkan semakin banyak gugur gigi-gigi, karena Allah sedang mengingatkan bahwa suatu hari kita akan gugur kedalam tanah selamanya; 5. Kehilangan umur menyebabkan semakin ditarik nikmat kekuatan tulang dan sendi, karena Allah sedang mengingat kan bahwa tak lama lagi nyawanya akan di ambil; 6. Kehilangan umur menyebabkan semakin putih rambut, karena Allah sedang ingatkan kain kafan yang putih; 7. Kehilangan umur menyebabkan semakin semakin sepi dan ingin bersendirian, karena Allah sedang mendidik untuk melepaskan cinta manusia dan dunia.

Iklan
Iklan