Banjarbaru, KalimantanPost.com – Jalan Provinsi Kalsel semakin panjang.
Semua tak terlepas dari gencarnya pembangunan infrastruktur jalan.
Contoh jalan yang baru dibangun dan menambah panjang ruas provinsi adalah Jalan Akses Makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari di Kabupaten Banjar.
Jalan tersebut panjang 5,2 kilometer. Pemprov Kalsel melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengejarkan jalan tersebut mulai dari pembebasan lahan.
Akses baru ini melintasi enam desa di Kabupaten Banjar, yakni Desa Sungai Kitano, Akar Baru, Akar Bagantung, Munggu Raya, Dalam Pagar Ulu dan Kelampayan Tengah.
Jalan Akses Makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari hanya sebagian contoh kecil. Jika ditotal hingga tahun ini lebih dari 200 km tercatat penambahan ruas jalan provinsi.
Pada tahun lalu, panjang ruas jalan provinsi hanya kurang lebih 700 kilometer (km).
Tahun ini tercatat panjang ruas jalan provinsi mencapai 927,41 km.
“Total panjang tersebut belum termasuk jalan dengan status strategis provinsi. Panjangnya juga terus bertambah,” jelas Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kalsel, Azan SY. Muaz.
Dikatakan, total panjang jalan strategis provinsi mencapai 607,90 km.
Contoh jalan strategis provinsi seperti Jala Panggalaman, Tanjung Serdang – Lontar dengan panjang 79 km.
Khusus ruas Tanjung Serdang – Lontar setiap tahun dikerjakan 2 km dengan anggaran 5 miliar per tahun.
“Jalan strategis aset msih milik kabupaten/kota, tapi kita bisa bangun kabupaten kota juga bisa membangun jua. Sesuai peraturan
terbaru tidak ada lagi jalan strategis, sehingga ke depan bisa diserahkan ke provinsi atau dikembalikan.
Strategis provinsi setiap lima tahun dievaluasi, baru diputuskan dikembalikan atau diserahkan,” katanya.
Selain ruas Tanjung Serdang – Lontar, juga terdapat jalan strategis provinsi lainnya yang sedang digarap Pemprov, yaitu ruas Jejangkit Baritokuala – Bahandang – Keliling Benteng Kabupaten Banjar.”Panjangnya 24 km,” beber Azan.
Belum lama tadi Pemkab Balangan menyerahkan aset di antaranya jala desa kepada Pemprov Kalsel.
Ruas tersebut kini statusnya juga jalan strategis provinsi.
Aset yang diserahkan berupa jalan di 3 desa. Bupati Balangan, Abdul Hadiz berharap Pemprov Kalsel segera meningkatkan kondisi jalan setelah penyerahan aset.
“Jika jalan ini rampung dibangun, maka waktu tempuh dari kecamatan Halong ke Grogot Kalimantan Timur hanya satu setengah jam, bahkan di bawah satu jam,” ujarnya.
Penyerahan aset jalan kepada pemprov ini, atas pertimbangan, bahwa jalan eks tambang ini dalam kondisi kurang terawat, namun letaknya sangat strategis sebagai jalur alternatif menuju kawasan IKN.
Setelah jalan ini terkoneksi, Hadi yakin akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat sekitarnya. Terutama kecamatan Halong.
Pada kesempatan tersebut, Sahbirin Noor menyampaikan bahwa melalui kebijakan otonomi daerah, pemerintah memberikan keleluasaan bagi daerah untuk menemukan alternatif pemecahan masalah secara inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Karena itu, pemerintah daerah dituntut untuk lebih memperhatikan kualitas pelayanan kepada masyarakat, sekaligus meningkatkan kemandirian daerah didalam melaksanakan pembangunan,” katanya.
Dikatakan Sahbirin, dalam rangka mempercepat pembangunan di pulau Kalimantan, khususnya di Provinsi Kalsel, serta untuk membangun daya saing ekonomi melalui percepatan konektivitas dan kedaulatan energi daerah, diperlukan berbagai inovasi dan terobosan.
“Hal ini agar Kalsel tidak hanya berperan sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru, namun juga menjadi etalase Indonesia baru yang mengedepankan kearifan lokal,” ucap Sahbirin.(mns/K-2)