BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Ribuan jemaah tumpah ruah di halaman Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin saat menghadiri kegiatan Barito Putera Bersholawat, Jumat (26/1/2024) malam.
Tak hanya dari Banjarmasin, jemaah yang didominasi Syehermania dan suporter Barito Putera datang dari Banjarbaru, Martapura, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, bahkan dari Provinsi tetangga, Kapuas – Kalimantan Tengah.
Barito Putera Bersholawat dihadiri oleh Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf, Habib Rifqy Alaydrus, Habib Ali Zainal Abidin, KH Rasyid Ridha, KH Ahmad Sanusi (Guru Jaro), para habaib dan alim ulama lainnya, jajaran komisaris dan direksi Hasnur Group, serta penggawa Laskar Antasari bersama tim pelatih.
Hadir pula Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Sulkan serta Ketua DPRD Kalimantan Selatan, H Supian HK.
Jemaah yang mulai berdatangan sejak sore hari, larut dalam syair sholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang dilantunkan bersama, dipimpin Habib Syech Abdul Qadir Assegaf yang juga merupakan Ketua Dewan Penasehat Barito Putera.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam nuansa religius ini juga dirangkai dengan launching Buku Autobiografi Pendiri PS Barito Putera, H Abdussamad Sulaiman HB bin H Basirun dan Hj Nurhayati binti H Anang Dullah.
CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan bersholawat ini diajarkan oleh kedua orangtuanya bersama Habib Syech, yang kemudian diteruskan oleh anak-anak dan cucu-cucu beliau dan seluruh keturunannya, dengan harapan akan mendapatkan cinta kasih dan syafaat baginda Rasulullah SAW.
Kemudian, Hasnur juga menuturkan, buku yang dilaunching ini menceritakan tentang perjalanan hidup almarhum ayahnda dan ibundanya tercinta, H Abdussamad Sulaiman bin H Basirun dan almarhumah Hj Nurhayati binti Haji Anang Dullah dari sisi Barito Putera.
“Buku ini berjumlah 214 halaman, merupakan tanggal berdirinya Barito Putera, yaitu tanggal 21 April 1988. Ini juga bertepatan dengan tanggal lahir abah pada 21 April 1948,” ujar Hasnur.
Hasnur menambahkan, buku tersebut diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi generasi penerus, terutama bagaimana sejarah berdirinya Barito Putera, dimana klub sepak bola ini didirikan di sebuah rumah sakit di Jakarta, ketika sang ayah sedang sakit dan menghadapi operasi besar.
“Saat sedang sakit, beliau malah memikirkan masyarakat banua melalui olahraga sepak bola. Itulah sebabnya, beliau selalu menasehati kami agar Barito Putera dan Hasnur Group selalu dijaga demi kebanggaan banua dengan semangat Wasaka, Waja Sampai Kaputing,” tandasnya.
Hasnur juga memohon doa, agar Barito Putera yang saat ini berada di posisi ke-8 klasemen sementara BRI Liga 1 musim 2023-2024 dapat memperbaiki posisi di sisa musim kompetisi.
“Mudah-mudahan dengan bimbingan para habaib, terutama Abah Habib Syech, para alim ulama, dan masyarakat Kalimantan Selatan, setelah ini Barito Putera bisa menjadi peringkat satu,” pungkasnya. (Opq/KPO-1)