Karena proyek yang bakal menghabiskan dana sekitar Rp 1 miliar itu diyakini tidak akan memberikan makna dan manfaat apa-apa dan menumbuhkan sara
BANJARMASIN, KP – Sejumlah anggota DPRD Kota Banjarmasin menyatakan penolakannya menyikapi rencana Pemko yang akan membangun monumen perdamaian suku Dayak – Madura.
Masalahnya, karena proyek yang bakal menghabiskan dana sekitar Rp 1 miliar itu diyakini tidak akan memberikan makna dan manfaat apa-apa.
“Kenapa harus membangun patung (monumen ). Padahal masih banyak pekerjaan rumah (PR) terutama untuk kepentingan masyarakat kota ini yang masih belum direalisasikan,” kata anggota komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Muhammad Isnaini.
Kepada {KP} Jumat (26/1/2024) Isnaini mengatakan, terkait untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Banjarmasin dalam bingkai NKRI , Pemko Banjarmasin telah menerbitkan Perda tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat.
Adapun tujuan diterbitkannya Perda ini ujarnya, yaitu untuk menumbuhkan rasa saling toleransi di tengah perbedaan suku, ras, agama atau antar golongan (SARA).
Intinya Perda ini tandasnya, untuk memberikan payung hukum bagi seluruh masyarakat agar saling dapat menghargai adanya perbedaan baik itu ras, agama, suku, bahasa, perbedaan pendapat dan lain-lain yang dampaknya dapat merusak persatuan dan kesatuan berbangsa.
“ Jadi buat apa lagi membangun monumen jika untuk menjaga rasa kebersamaan dan saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat sudah ada payung yang mengatur hal itu,” katanya.
Isnaini juga mengatakan, baru mengetahui rencana pembangunan monumen itu setelah membaca pemberitaan media.
Sementara Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Afrizaldi mengingatkan Pemko untuk tidak ngotot membangun monumen itu.
“Masalahnya karena masih banyak aspirasi masyarakat yang seharusnya direalisasikan seperti pembangunan jalan dan jembatan terutama di wilayah pinggiran yang sampai saat ini belum tersentuh,” tandas Afrizaldi.
Sebelumnya Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina kepada awak media, menyampaikan keinginannya membangun monumen perdamaian di kota ini.
Namun demikian orang nomor satu di jajaran Pemko Banjarmasin juga mengatakan, proyek yang direncanakan didirikan di Taman Kamboja Jalan H Anang Adenansi itu kemungkinan tidak terealisasi dalam waktu dekat. (nid/K-3)