Banjarmasin, KP – Dirut (Direktur Utama) RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Sultan Suriansyah, M Syaukani menyebutkan terjadi peningkatan pasien yang dirawat di rumah sakitnya akibat DBD (Demam Berdarah Dengue).
Sepanjang tahun 2023 jumlah pasien yang dirawat inap akibat DBD sebanyak 13 kasus, namun di awal tahun 2024, dari tanggal 1 hingga 31 Januari 2024 tercatat mengalami peningkatan sebanyak 32 kasus.
Pada umumnya, yang dirawat sebagian besar anak-anak dengan rentang usia 5 tahun ke atas.
“Kalau balita sangat sedikit, terbanyak yang berusia di atas 13 tahun” kata Syaukani, saat ditemui di Balaikota Banjarmasin, Kamis (01/02/2024).
Menurut Syaukani, warga harus mewaspadai DBD karena gejala yang ditemukan sangat berbeda dengan gejala DBD pada umumnya.
“Gejala umumnya DBD biasanya demam tinggi yang disertai dengan rasa mual, nyeri perut hingga timbul gejala bintik-bintik merah kalau trombositnya turun, gejalanya tetap sama, namun harus tetap waspada karena kecenderungan gejala yang mengaburkan gejala DBD” kata Syaukani.
“Kasus ini muncul pada penyakit yang bersamaan dengan DBD, seperti ruam kulit yang menandakan campak atau infeksi yang terjadi bersamaan demam thyphoid sehingga yang lebih keliatan adalah gangguan pencernaan” tambah Syaukani.
Sementàra, Untuk persiapan kemungkinan KLB (Kejadian Luar Biasa) di Kota Banjarmasin, Syaukani mengatakan secara SDM sudah siap dengan menyiapkan 3 dokter spesialis anak untuk perawatan pasien anak-anak serta 3 dokter spesialis penyakit dalam untuk merawat orang dewasa.
Selain itu, perawat yang disiapkan cukup banyak dan handal dalam menangani pasien DBD.
“Kami akan persiapkan segala sesuatunya, baik itu ruangan, tenaga medis serta lainnya” ujar Syaukani.
Syaukani menyebutkan langkah yang paling efektif untuk mencegah DBD adalah sinergi semua pihak melakukan upaya pembersihan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). (mar/K-3)