Denpasar, Kalimantanpost.com – Pengaduan perlindungan konsumen yang diterima melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) di wilayah Kalimantan sepanjang 2023 meningkat sebanyak 49,81 persen (yoy).
“Jadi memang ada peningkatan signifikan pengaduan yang diterima,” kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalsel, Darmansyah kepada wartawan, usai Media Gathering se Kalimantan, Jumat (16/2/2024) malam, di Denpasar.
Bahkan berdasarkan media yang digunakan, terlihat peningkatan signifikan pada website, memgingat hadirnya APPK memberikan kemudahan melakukan pengaduan yang bisa diakses serta dapat memantau perkembangan pengaduan tersebut dimanapun dan kapanpun.
“Peningkatan ini juga dikarenakan OJK membuka kesempatan untuk masyarakat mengadukan permasalahan jasa keuangan,” tambahnya, usai Market Update dan Journalist Talk pada kegiatan bertajuk Kolaborasi Harmonis OJK dan Media Membangun Negeri.
Selain itu, peningkatan ini menunjukan perlindungan OJK kepada masyarakat, agar bisa menyampaikan permasalahan jasa keuangan yang dihadapinya dalam rangka memperbaiki pelayanan industri keuangan.
“Jadi OJK membuka akses melalui portal pengaduan ini, agar masyarakat yang selama ini kesulitan menyampaikan masalahnya bisa teratasi,” jelasnya.
Apalagi keberadaan portal digital yang mudah diakses dimanapun merupakan bagian edukasi kepada masyarakat terkait jasa keuangan.
“Kita tidak hanya memperbaiki kinerja industri keuangan, namun juga edukasi masyakat sekaligus kemudahan pengaduannya,” jelas Darmansyah pada kegiatan yang dihadiri Kepala OJK di regional Kalimantan.
Ditambahkan, hal ini juga dalam rangka melindungi masyarakat yang mengalami masalah dengan industri jasa keuangan, mengingat perkembangan perbankan, pasar modal dan asuransi di wilayah Kalimantan cukup signifikan.
“Kita juga menyelesaikan semua permasalahan yang diadukan tersebut, bahkan lebih dari 80 persen, mengingat ada beberapa tahapan yang dilalui” tegasnya.
Selain itu, juga disampaikan perkembangan perekonomian dan kinerja industri jasa keuanganan regional Kalimantan pada 2023 yang mengalami pertumbuhan ekonomi 5,48 persen (yoy) dan 5,43 persen (c-to-c) dan di Kalsel tumbuh positif 4,69 persen (yoy) dan 4,84 persen (c-to-c).
“Pertumbuhan ekonomi Kalsel memang lebih melambat dibandingkan nasional yang memcapai 5,05 persen (c-to-c),” tambahnya.
Darmansyah mengungkapkan, kegiatan ini sebagai komitmen OJK mengharmoniskan dalam memberi informasi akurat dan relevan kepada masyarakat tentang informasi publik industri keuangan.
“Karena media ini merupakan stakeholder penting OJK untuk memberikan informasi industri keuangan,” jelas Darmansyah. (lyn/KPO-1)