Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Titik Balik dan Konversi Beragama

×

Titik Balik dan Konversi Beragama

Sebarkan artikel ini

Oleh : Ahmad Barjie B
Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Kalsel

Hampir semua sejarah agama mencatat orang-orang yang mengalami titik balik dalam kehidupannya. Michael H Hart dalam The 100 menyebutkan, Paulus mulanya seorang yang sangat memusuhi agama Kristen. Belakangan ia sadar dan berbalik menjadi tokoh pengajar, penganjur dan pengembang teologi Kristen terkemuka. Sebagian dari Alkitab Perjanjian Baru berisi Surat-surat Paulus kepada jemaatnya.

Baca Koran

Sidharta Gautama semula hidup bergelimang kemewahan di istana ayahnya di Kapilawastu India. Ia kemudian meninggalkan istana, mengembara dan hidup di tengah penderitaan rakyat. Ia rajin melakukan tapabrata dan belajar guna mencari pencerahan. Akhirnya ia beroleh kebenaran yang belakangan diajarkannya sebagai agama Budha.

Umar bin Khattab salah seorang musuh besar Islam di masa-masa awal. Ia masuk Islam secara dramatis dan akhirnya menjadi tokoh dan khalifah Islam terkenal hingga kini, dan masuk dalam 10 Besar Sahabat Nabi yang dijamin surga. Namanya dikenal luas di dunia Islam maupun Barat, dan satu-satunya tokoh Islam dalam The 100 sesudah Nabi Muhammad SAW.

Begitu pula Chalid bin Walid semula memusuhi Islam dan dialah panglima tentara Quraisy yang mengalahkan kaum muslimin dalam Perang Uhud. Kemudian ia berbalik menjadi penjuang dan panglima Islam yang tangguh. Rasulullah SAW memuji dan menggelarinya Saifullah (Perdang Allah). Ia sangat rindu mati syahid di perang perang, tetapi Allah menakdirkannya meninggal karena sakit biasa. Saat jenazahnya dimandikan, tidak kurang 300 bekas mata luka atau codet, (kunat Bahasa Banjar) terdapat di sekujur tubuhnya.

Sunan Kalijaga semula seorang perampok. Ketika akan merampok salah seorang wali senior, ia sadar lalu menjadi murid dan belakangan menjadi wali yang terkenal dalam Walisongo. Anton Medan dan Jhony Indo semula preman dan penjahat, tetapi kemudian berubah menjadi dai. Jefry al-Bukhari sempat menjadi artis gaul yang dekat dengan narkoba dan gaya hidup glamour, akhirnya jadi ustadz gaul terkenal. Alm Gito Rollies semula penyanyi urakan yang akrab dengan miras dan narkoba. Di usia 50 tahun ia berbalik menjadi sosok religius. Tidak saja berdakwah untuk diri, keluarga dan sesama artis, ia bergabung dengan Jamaah Tabligh yang proaktif berdakwah keliling Indonesia dan beberapa negara tanpa pamrih. Sambil berjuang melawan penyakitnya, Gito menjadi sosok sufistik yang sudah berubah total. Banyak kalangan yakin, Gito meninggal husnul khatimah karena ia sudah berada dalam dunia pertobatan.

Baca Juga :  PALSU

Shahnaz Haque dalam acara Titik Balik di sebuah televisi swasta mengangkat figur suami istri Zack Lee dan Nafa Urbach. Keduanya mulai meninggalkan dunia kerartisan yang glamour dan selanjutnya masuk ke dunia rohani. Zack Lee bahkan sudah pergi ke Israel dan melakukan napak tilas pada tempat-tempat bersejarah Kristen di sana. Sepertinya Zack Lee dan Nafa akan menjadi penghutbah dan pelayan bagi agamanya.

Tidak Perlu Stigma

Dari beberapa contoh nyata di atas, dan tentu masih banyak contoh lain, jelas manusa senantiasa mengalami konversi agama dalam hidupnya. Baik konversi dalam arti pindah agama (change from the religion to another) maupun change from state to state (berubah kesadaran beragama) yang belakangan sering diistilahkan dengan hijrah. Semua ini membuktikan, sebelum maut menjemput, masih terbuka kesempatan orang menjadi baik dan lebih baik. Anggapan kalau sudah usia 40 tahun belum juga sadar maka akan sesat sampai mati, tidak sepenuhnya benar. Dalam usia berapa pun, asal ada kemauan, seseorang bisa saja beroleh pencerahan.

Fenomena ini mengandung dua sisi. Bagi orang yang merasa dirinya kotor dan penuh dosa, tidak boleh berputus asa dengan mengatakan sudah terlanjur basah, jadi kecebur saja sekalian. Allah SWT memanggil orang yang demikian, “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengampuni dosa-dosa semuanya”. (QS Az Zumar : 53).

Di zaman Bani Israil kuno, ada seorang pendosa yang terlanjur membunuh 99 orang. Di ujung usianya yang lebih 100 tahun ia ingin bertobat. Ketika ditolak seorang rahib, terpaksa dibunuhnya lagi hingga genap 100 korban. Saat rahib lain menasihati dan menyuruhnya belajar agama di sebuah perkampungan orang saleh, pembunuh itu mati dalam perjalanan karena kelelahan. Malaikat saling berebut, ada yang mau menyiksanya di neraka dan ada yang ingin membawanya ke surga. Allah lalu menyuruh kedua malakat mengukur perjalanan orang itu. Ternyata lebih dekat beberapa inci dengan perkampungan orang saleh daripada kampungnya semula. Orang itu diampuni Allah, beroleh rahmat dan reward surga.

Baca Juga :  Membangkitkan Pengambau Hilir Luar sebagai Desa Lumbung Pangan

Bagi keluarga dan orang lain, harus memperlakukan seseorang yang tersalah dengan baik. Keluarga tidak boleh memvonis orang itu durhaka, membuang dan menganggap sebagai orang lain. Bagi juru dakwah juga tidak elok memvonis orang sesat sebelum didakwahi ke jalan yang benar. Jangan sampai didoakan keburukan, sebab doa itu bisa terkabul. Masyarakat juga tidak pantas mencap sesat, pendosa dan calon penghuni neraka, atau tidak bakalan masuk surga. Mantan penjahat dan narapidana yang ingin kembali ke masyarakat hendaknya diterima dengan baik. Biarlah Allah yang menentukan segalanya. Residivis muncul umumnya karena masyarakat memvonisnya sebagai penjahat seumur hidup.

Usaha menyadarkan seseorang tidak boleh berhenti. Tentu disertai doa, sebab hanya Allah yang mampu memberi petunjuk dan membolak-balik hati manusia. Imam al-Ghazali menyebut pelaku maksiat adalah hambanya hawa nafsu. Nafsu itu ibarat anjing yang galak dan suka menyalak. Jika seseorang tidak mampu menjinakkan dengan makanan dan bingung bagaimana agar sang anjing tidak mengigitnya, orang harus minta agar tuannya sendiri yang membujuknya. Kalau tuannya turun tangan, biasanya anjing akan penurut dan tidak galak lagi. Wallahu a’lam.

Iklan
Iklan