BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Warga Kota Banjarmasin Kalimatan Selatan dikejutkan dengan gempa dan rumah bergoyang sekitar pukul 16.50 Wita.
“Saya mengira ada mobil truk yang lewat di gang kami. Saya lihat keluar tak ada mobil truk, ternyata kembali terjadi gempa,” kata Adan, warga Jalan Veteran Kilometer 5,5 Gang Gusti Seman Banjarmasin.
Tak hanya Adan, tetangga disebelahnya Sari juga merasakan goyangan rumah yang cukup keras.
“Sewaktu diberitahu suami saya ada gempa, saya sempat panik dan mengajak cucu keluar. Sebab, rumah begoyang cukup kencang dan lebih lama dibanding gempa di Banjarmasin beberapa bulan lalu,” ucapnya.
Untungnya, kata Sari, gempa itu tak berlangsung lama tak terjadi perubahan yang berarti.
Sementara itu Muhammad yang kebetulan berada di kawasan Duta Mall juga merasakan ada getaran gempa.
“Saya lihat banyak pengunjung cepat keluar. Namun, saya tak tahu persis apakah itu ada kaitan gempa atau kebetulan ingin cepat pulang ke rumah menjelang berbuka puasa,” ucapnya.
Sementara itu gempa kembali terjadi di laut 130 kilometer timur Laut Tuban, Jawa Timur, yang kali ini lebih besar yakni magnitudo 6,5 di kedalaman 10 kilometer dan dampaknya dirasakan masyarakat, terutama di Kota Surabaya.
Berdasarkan pantauan laman bmkg.go.id, gempa susulan tersebut terjadi pada Jumat pukul 15.52 WIB dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa tersebut merupakan susulan dari gempa pertama pada pukul 11.22 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,0. Berikutnya gempa kedua terjadi pukul 12.31 WIB dengan magnitudo 5,3.
Menurut data BMKG, beberapa wilayah dalam skala MMI yang merasakan gempa yakni III-IV Blora, III-IV Surabaya, III-IV Kabupaten Banjar, II-III Mojokerto, II-III Malang, II-III Lumajang, III Nganjuk, dan II Yogyakarta.
Sementara itu pantauan dari kawasan Tegalsari Surabaya, terlihat sejumlah karyawan beberapa perkantoran berhamburan keluar gedung.
“Saya seperti merasakan kursi bergoyang, kemudian pintu juga. Lalu melihat orang-orang berlarian keluar, saya ikut keluar,” ujar karyawan salah satu perkantoran di Tegalsari, Nur Rochman.
Hal sama dirasakan Abdullah yang mengaku sedang berada di lantai tiga dan menelepon istrinya di rumah.
“Saat video call, kemudian melihat pintu ruangan gerak-gerak. Saya takut dan refleks turun. Ternyata di luar banyak orang,” tuturnya.
“Ini juga lebih besar guncangannya dibandingkan yang pertama maupun kedua tadi,” tambah Dul, sapaan akrabnya. (ful/Ant/KPO-3)