BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Setelah dilantik, kepengurusan Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Pengurus Daerah Khusus (PDK) Kota Banjarmasin mengadakan halal bi halal dan menyampaikan saran dan masukan di Kampung Pendamai Teluk Tiram Banjarmasin, Minggu (21/4/2024).
Pertemuan yang dipimpin Ketua KBB PDK Kota Banjarmasin Muhammad Suriani didampingi Sekretaris Umum Risdalena berlangsung cukup akrab dan menarik.
Cukup banyak masukan dan saran yang disampaikan koordinasi bidang dan anggota maupun para penasehat.
Dipertemuan ada niat meangkat Batang Nang Tanggalam merupakan sesuatu yang berat dalam khasanah Budaya Banjar.
Namun, romantisme papadahan (nasehat) nini dan datu bahari (zaman dulu) perlu ditelusuri lagi. Misalnya yang mulai pudar kalau menyusur sungai sudah banyak rumah di pesisir sungai, depan rumahnya menghadap ke jalan darat, sedangkan belakang rumah menghadap ke lalu lintas sungai apalagi rumah lanting hampir bisa dihitung jari.
Lalu, dari segi budaya berkesenian seni belamut sudah mulai tak terlihat, sisi sisi ini menjadi sesuatu perbincangan menarik dalam Halal Bilhalal Kerukanan Bubuhan Banjar Kota Banjarmasin, yang anggotanya terdiri dari Seniman, Budayawan, Cendikiawan, Wartawan, pendidik dan birokrasi.
Acara ini akan dilanjutkan lagi untuk membahas Program Kerja, aksi nyata dan membangun kemitraan.
Sementara itu beberapa saran disampaikan seperti diucapkan Bidang Kemitraan dan Kerjasama, Aminsyah mengatakan membangun Kemitraan dikuatkan dalam bentuk MOU antara KBB dengan perseorangan seperti seniman dan budayawan dengan Organisasi, Sekolah, Birokrasi ( SKPD).
“Inisiasi ini perlu lebih awal di perkuat untuk menumbuhkan pengembangan budaya Banjar terangkat lebih kuat, dan anjangsana ke Walikota Banjarmasin sangat diperlukan. Ini untuk memperkuat regulasi, sehingga peran Walikota dan Ketua DPRD kota Banjarmasin sebagai pembina di struktur organisasi KBB lebih terukur untuk mengangkat Budaya Banjar yang mungkin mulai tergerus,” ujar Kepala SMPN 6 Banjarmasin ini.
Koordinator program dari Pendidikan dan Keagamaan Drs H Wajidi maupun Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Hj Siti Nursiah, Sya’bani melalui Ferdi Irawan pada intinya menyarakan perlunya pengenalan beragam bentuk kebudayaan Banjar dikalangan peserta didik melalui koordinasi, partisipasi atau kolaborasi dengan Dinas pendidikan Kota Banjarmasin dan Kementerian Agama.
“Berpartisipasi dalam revitalisasi budaya dan sastra daerah Banjar yang mulai pupus melalui kurikulum merdeka seperti pelatihan guru utama, diseminasi guru-guru Bahasa Banjar dan penyelenggaelraan festival tunas Bahasa Ibu atau Banjar,” ucap Wajidi.
Ada juga saran disampaikan
Bidang Silaturrahmi Juriat dan Muhibah, Syaiful Anwar, lalu Bidang Ekonomi dan Jaringan Kewirausahaan oleh Elly Rahmah.
Selain itu ada juga tanggapan dari penasehat seperti Fahrianoor, Hajriansyah dan Dino Sirajudin. (ful/KPO-3)