Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Barito KualaKabar Banua

Pemkab Batola Beri Penghargaan ke Praktisi Pendidikan di Hardiknas

×

Pemkab Batola Beri Penghargaan ke Praktisi Pendidikan di Hardiknas

Sebarkan artikel ini
IMG 20240508 WA0011 e1715140731768
Plt Kadis Pendidikan Plt Dinas Pendidikan H. Fuad Syekh, S.Sos, M.AP menyerahkan penghargaan kepada Praktisi pendidikan pada Hari Pendididkan Nasional (Hardiknas) tahun 2024 di halaman kantor Bupati, Senin (6/4). (Kalimantanpost.com/Repro humaspemkabhst)

BATOLA, Kalimantanpost.com – Momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala serahkan sejumlah penghargaan kepada para praktisi Pendidikan dilingkup Kabupaten.

Adapun penghargaan tersebut adalah Kepala Sekolah Penggerak diperoleh Satiman, S.Pd.SD dari SD Negeri Karya Tani. Kepala Sekolah Inovatif diperoleh Hj Rini Herlina M.Pd dari SD Negeri Ulu Benteng 2, Kepala Sekolah Penggerak Asmiadi, S.Pd, MM dari SMP Negeri 3 Alalak.

Baca Koran

Kemudian, Sekolah dengan capaian literasi dan numerasi tertinggi di Kabupaten Barito Kuala oleh SMP GIBS, Kepala Sekolah Penggerak oleh Zainuddin Sidik Ak, M.Pd dari SMP Negeri 4 Alalak, Kepala Sekolah Inovatif oleh Wawan Setiawan, M.Pd dari SMP Negeri 8 Tamban, Kepala Sekolah Berdedikasi oleh Aspihani, SH dari SMP Negeri 2 Kuripan, Bendahara BOS Inspiratif oleh Resty Fathma Indah Kurnia dari SD Negeri Rangga Surya.

Lanjut dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024 di halaman kantor Bupati, Senin (6/4) Plt Dinas Pendidikan H. Fuad Syekh, S.Sos, M.AP selaku Inspektur upacara menyampaikan pidato dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.

Isi pesan pidato disampaikan, bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar.

“Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan,” ujarnya.

Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan.

Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang dibangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar.

“Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya,” ucapnya.

Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan.

Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar. Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar”, tutupnya. (agung/KPO-3)

Iklan
Iklan