Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Olahraga

Penalti Kontroversial, Indonesia U-23 Gagal ke Olimpiade Kalah 0-1 atas Guinea

×

Penalti Kontroversial, Indonesia U-23 Gagal ke Olimpiade Kalah 0-1 atas Guinea

Sebarkan artikel ini
1000382897
Pemain Indonesia, Nathan Tjoe A-on berebut bola dengan pemain Guinea. Indonesia kalah 0-1 atas Guenia dalam play off yang berlangsung di Lapangan INF Clairefontaine, Perancis, Kamis (9/5/2024) malam. (Kalimantanpost.com/Instagram kabarsports_id)
Space Iklan

PARIS, Kalimantanpost.com – Impian Timnas U-23 Indonesia tampil ke Olimpiade Paris 2024 pupus sudah. Ini menyusul kekalahan 0-1 atas Guinea dalam pertandingan play off atas wakil Afrika tersebut yang berlangsung di Lapangan INF Clairefontaine, Perancis, Kamis (9/5/2024) malam.

Gol kemenangan Guinea melalui titik penalti oleh Ilaix Moriba di menit 29 dianggap kontroversial. Sebab, Witan sebenarnya saat mengambil bola cukup bersih, tapi pemain Guinea melakukan diving, tapi wasit menunjuk titik putih.

GBK

Berat sebelah wasit semakin terlihat saat Dewangga yang mengambil bola cukup bersih tapi kembali wasit Francois Letexier dari Perancis menganggap pelanggaran dan menunjukkan titik putih.

Saking kesalnya pelatih Timnas, Shin Tae-yong memprotes keras dan berujung kartu merah di menit 73.

Dipertandingan kali ini, pelatih Shin Tae-yong sedikit merubah komposisi pemain saat melawan Guinea dengan menurunkan Bagas Kaffa di bek kanan dan menarik agak ke bawah Marselino mendampingi Ivar Jenner di posisi gelandang.

Sementara Kelly Sroyer menjadi pemain sayap kiri sedangkan Witan Sulaiman di sayap kanan untuk membantu Rafael Struick mendobrak lini belakang Guinea yang dikawal Saidou Sow, Mohamed Soumah dan Ibrahim Diakite.

Di lini belakang tetap mengandalkan trio center back Nathan Tjoe A-on, Komang Teguh dan Muhammad Ferrari sedangkan bek kiri ditempati Arhan Pratama.

Guinea yang menurunkan hampiar pemain abroadnya seperti Ilaix Moriba, Aguibou Camara, Issiaga Camara; Amadou Diallo, Ousmane Camara, Facinet Conté langsung melakukan pressure sangat ketat hingga membuat pemain Indonesia kesulitan mengembangkan permainan.

Beberapa kali kesalahan dilakukan Nathan, Ferrari, Komang maupun Marselino saat memberikan umpan dan bisa dipotong pemain Guinea.

Di menit 2, tembakan pemain Guinea, Issiaga Camara masih melambung di atas mistar gawang Ernando Ari.

Baca Juga :  10 atlet pelajar Kalsel Mengamankan tiket di ajang Popnas Aceh-Sumut

Indonesia sesekali melakukan serangan balik cepat melalui Rafael Struick dibantu Witan dan Sroyer.

Di menit 13, Nathan melakukan tendangan bebas dengan umpan pendek ke Witan. Pemain Bhayangkara FC ini ragu-ragu melakukan tembakan langsung tapi lebih memilih mengumpan dan bola dipotong pemain Guinea.

Lima menit kemudian Arhan Pratama melakukan serangan balik cepat dari kanan pertahanan lawan. Sayangnya sepakannya dengan kaki kanan tepat dipelukan kiper Soumaila Sylla.

Di menit 27, Arhan Pratama melakukan lemparan ke dalam ke mulut gawang tapi berhasil dimentahkan lini belakang Guinea dan kemudian melakukan serangan balik cepat dengan tiga pemain.

Witan yang berusaha merebut bola dari kaki Algassime Bah dan pemain Guinea ini menjatuhkan diri. Wasit Francois Letexier dari Perancis menganggap pelanggaran dan menunjukkan titik putih.

Pemain Guinea yang bermain di klub La Liga, Getafe, Ilaix Moriba mampu menaklukkan kiper Ernando Ari di menit 29.

Ketinggalan 0-1, Indonesia mulai meningkatkan tempo permainan untuk menyamakan kedudukan.

Di menit 41, kerjasama Rafael- Witan dengan Marselino tapi tendangannya melambung ke atas mistar gawang.

Tiga menit kemudian giliran Rafael di depan gawang mendapat peluang, tapi sayangnya terlambat menendang dan bola diserobot lawan.

Di menit 45+5, kesalahan Nathan dalam menahan bola dan direbut Algassime Bah. Untungnya tendangan nomor 12 ini berhasil dihalau Ernando Ari dengan kakinya.

Kedudukan 1-0 bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Guinea tetap melakukan presurre ketat hingga Indonesia tak bisa membangun serangan dari bawah.

Di menit 52, Algassime Bah yang cukup merepotkan lini belakang Indonesia mampu mengecoh kiper Ernando dan memberikan umpan tarik ke mulut gawang. Bola diterima Alseny Soumah, untungnya Nathan mampu menghalau bola keluar.

Baca Juga :  Penulis Buku Sejarah Barito Putera itu Telah Berpulang

Indonesia mendapat peluang di menit 59 melalui sundulan kepala usai mendapat umpan matang Nathan, tapi masih ke samping kiri gawang.

Menambah daya gedor, Sroyer diganti Ramadhan Sananta di menit 60.

Sebuah serangan cepat dilakukan Guinea melalui Algassime Bah di menit 73 dan bola dipotong Dewangga cukup bersih. Lagi-lagi wasit Francois Letexier menunjuk titik putih hingga mendapat protes keras dari pemain dan pelatih Indonesia.

Akibat cukup keras protes Shin Tae-yong, wasit pun memberikan dua kartu kuning alias kartu merah, sehingga diminta keluar arena.

Algassime Bah yang bertindak sebagai algojo di menit 77 melakukan sepakan ke sudut kanan tapi mampu ditepis Ernando Ari.

Indonesia berusaha mengejar ketertinggalan dengan memasukkan Hokky Caraka menggantikan Rafael Struick dan mendorong Nathan ke depan.

Namun, hingga babak kedua berakhir, kedudukan 1-0 tak berubah untuk Guinea. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan