BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Terus memperkenalkan ragam wisata ‘Banua’ Kalimantan Selatan (Kalsel) Dinas Pariwisata melakukan trobosan dalam memperkenalkan pariwisata dikancah nasional maupun internasional.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kalsel melalui Kepala Bagian Pemasaran Muhammad Noor SKan usai Pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Pemasaran Pariwisata Kalsel Tahun 2024 dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Antara Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel dengan BPS Provinsi Kals didampingi BPS RI, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, dan Dinas Pariwisata Kota se-Kalsel di Denpasar Bali, Selasa (4/6/2024).
“Studi Komparasi wisata apa saja yang bisa diamati, ditiru dan modifikasi untuk Kalsel terlebih mengangkat branding yang ada di kabupaten kota Banua Babusalam kita tercinta. Walaupun kita berkegiatan dan berkoordinasi di tempat lain (Bali), kita manfaatkan kesempatan itu,” kata Muhammad Noor dengan menyebut tema “Collaborative Marketing Dinas Pariwisata se Kalsel.
Dihadapan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten – Kota se Kalsel, Plh Kepala Dinas Pariwisata Kalsel ini menjelaskan banyak unggulan pariwisata Banua yang dapat meningkatkan potensi ekonomi masyarakat dan membantu penghasilan warga. Misal geopark meratus, Kiram Park, wisata Laut Teluk Aru serta lainnya.
Banyak sektor-sektor lain yang sudah kita siapkan, seperti transportasi, akomodasi dan tempat kuliner rumah makan tradisional. Ini merupakan multiplier effect terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat.
“Promosi-promosi maupun pemasaran sistematis dan masif dalam kecanggihan dan kemajuan teknologi serta informasi sangat memberi peluang peran kita dalam pengenalan Wisata yang kita miliki. Kita harap lebih intens mengenalkan,” tambah Muhammad Noor.
“Seperti contoh belum lama tadi kehidupan, seni, kebudayaan kita diangkat ke layar lebar melalui Film Fiksi Ilmiah Saranjana. Jendela Seribu Sungai yang lokasi syutingnya dilakukan di Kota Banjarmasin Bahkan Kalsel termasuk ke dalam lima Provinsi yang mendapatkan anugerah Global Benchmarking untuk Pariwisata Ramah Muslim di Indonesia pada tahun 2023.
Hadir dan memberikan arahan, Direktur Kajian Strategis Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf RI, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara/Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI, kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalsel, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Badan Promosi Pariwisata Bali, Ketua ASITA, PHRI, Provinsi Bali dan maskapai penerbangan. (fin/KPO-3)