Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
Opini

HURUF DALAM KALIMAT SYAHADAT

×

HURUF DALAM KALIMAT SYAHADAT

Sebarkan artikel ini
Iklan

Oleh : ANDI NURDIN LAMUDIN

Rasulullah SAW bersabda, “Ketika Adam AS telah mengakui kesalahannya,dia berkata bermohon, “Ya Tuhanku,hamba memohon kepadaMu demi kebenaran Muhammad, ampunilah hamba”. Lalu Allah SWT berfirman kepada Adam AS, “Hai Adam, bagaimana engkau tahu Muhammad padahal Aku belum lagi menciptakannya?”. Adam pun menjawab, “Ya Tuhanku, sesungguhnya ketika Engkau menciptakan hamba, hamba mengangkat kepala, kemudian terlihat olehku tulisan di pintu gerbang ‘Arsy berbunyi “La ilaha Illa Allah, Muhammadun Rasulullah”, maka ketika itu mengertilah hamba, tidak mungkin ada satu nama yang bersanding dengan namaMu, kecuali makhluk yang sangat Engkau sayangi. Maka Allah SWT berfirman, “Benar engkau Hai Adam, sesungguhnya Muhammad itu adalah makhlukKu yang amat Aku sayangi. Bila engkau memohon kepadaKu “dengan kebenarannya” sungguh aku ampuni engkau”. (R Baihaqi dengan sanad yang shalih).

Iklan

Ternyata dalam perjalanan atau proses Adam AS dalam hal mengenal Allah dan RasulNya, dimulai dengan kesalahan, kemudian bertaubat, dengan demikian, karena niat bertaubat itulah, maka melihat nama Muhammad SAW bersanding pada kalimat Syahadat. Ternyata kesalahan Adam AS itu mengakibatkan karena melanggar dengan makan buah yang dilarang oleh Allah SWT. Maka karena alasan itulah, ternyata “puasa” mulai dikenal, untuk bisa menahan diri dari makan minum di waktu siang hari demi memberikan ruang waktu pada batin untuk melakukan pendekatan kepada Allah SWT, serta demi untuk mengenalNya lebih dekat lagi. Itulah yang disebut dengan “takwa”, yang merupakan pembeda antara seseorang dengan seseorang lainnya.

Pada buku mengenai tentang Ketuhanan yaitu Ma’rifat, Musyahadah, Mukasyafah dan Mahabbah ada dijelaskan, jika dua kalimat syahadat itu dinamakan juga dengan kalimah Nur, Kalimah Tauhid, Kalimah Taqwa. Dimana hurufnya terdiri 24 huruf. Sebagaimana yang disebutkan Ibnu, “Umar RA berkata, kalimat “La ilaha Illa Allah, Muhammadun Rasulullah” terdiri dari 24 huruf. Seperti waktu siang dan malam dalam 24 jam. Apabila seorang hamba mengucapkan kalimat ini dengan ikhlas pada saat yang hening sepi, Allah berfirman yang artinya bahwa Allah akan mengampuni dosamu yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang nyata, yang disengaja ataupun yang tidak disengaja, demi kehormatan kalimat ini”. (pada buku Durratunasihin,yang dikutip dari kitab Hayatul Qulib).

Baca Juga :  Mencegah Nikah Dini : Agenda Global Liberalisasi Seksual?

Makna itu terlihat pada, Laa = 2 huruf, Ilaha = 3 huruf, Illa = 3 huruf, Allah = 4 huruf sehingga jumlahnya 12 huruf. Muhammadun = 4 huruf, Rasul = 4 huruf, Allah = 4 huruf sehingga jumlahnya 12 huruf.

Dengan demikian, memberi isyarat jika 12 jam siang dan 12 jam malam tidak putus-putusnya dzikir kepada Allah SWT. Dimana bersamaan dengan surah Ali Imran ayat 191, “Merekalah orang-orang yang selalu dzikir kepada Allah, waktu berdiri, duduk dan berbaring, serta selalu berpikir tentang kejadian langit dan bumi”. Mereka itulah yang memuja Tuhannya secara terus menerus atau shalat daim. Sebagaimana Arif billah yang menanamkan dirinya tekad dalam kehidupannya, yang tertulis serta terlukis pada syair yang berbunyi, “Tiada lupa, meski sehembus napas. Tiada terlena, meski sedenyut jantung. Tiada lalai, meski sekejap mata”.

Iklan
Space Iklan
Iklan
Iklan
Ucapan