Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

STIKES Borneo Nusantara Melakukan Tradisi Caping Day Dan Janji Mahasiswa

×

STIKES Borneo Nusantara Melakukan Tradisi Caping Day Dan Janji Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
Hal 10 4 Klm Stikes
TRADISI- Tradisi Caping Day dilakukan sebelum mahasiswa STIKES Borneo Nusantara melakukan praktek di rumah sakit, puskesmas atau masyarakat. (KP/Mardianto)

Siapkan Mahasiswa Masuk Tahap Praktek

Menurutnya kesiapan menghadapi manusia ini harus dilatih karena tidak ada diberikan saat pemberian teori dan keterampilan

Kalimantan Post

BANJARMASIN, KP – Sebanyak 29 mahasiswa dari Angkatan 1 Program Studi Administrasi Kesehatan dan Angkatan ke 23 Program Studi Keperawatan STIKES (Sekolah Tinggi Kesehatan) Borneo Nusantara Banjarmasin melakukan tradisi Caping Day dan Pengucapan Janji Mahasiswa.

Tradisi mengenang tokoh perawat internasional asal Italia, Florence Nightingale sekaligus sosok yang dikenal dengan julukan The Lady With The Lamp ini dilakukan di Hotel Fugo, Rabu (31/07/2024).

Ketua Panitia Caping Day dan Pengucapan Janji Mahasiswa, Izal Puji Santoso, SKM, M.kes mengatakan kegiatan Caping Day dan Pengambilan Janji Mahasiswa ini merupakan tradisi yang dilakukan sebelum memasuki lahan praktek baik di rumah sakit umum, rumah sakit jiwa, puskesmas atau lahan praktek lain maupun di masyarakat.

Diharapkan selama masa praktek, mahasiswa bisa bertindak dan berperilaku seperti janji yang sudah diucapkan.

Sementara, Ketua Stikes Borneo Nusantara, M. Tajaruddin Ns, M. Kep mengatakan pelaksanaan tradisi Caping Day dan Pengambilan Janji Mahasiswa ini untuk memenuhi persyaratan untuk menjalankan praktek baik di rumah sakit, puskesmas atau lahan praktek.

Dimana mahasiswa yang akan praktek disyaratkan untuk mengucapkan janji terlebih dahulu agar selalu ingat ilmu yang diperoleh saat belajar atau dilaboratorium.

Menurutnya dalam keperawatan harus menjaga kode etik dan kerahasiaan pasien.

Selain itu sebagai tenaga keperawatan untuk selalu menjunjung perawatan pasien dengan kasih sayang dan tanpa pamrih.

“Harapannya hal ini diterapkan di lapangan dengan tidak memilih pasien dan berusaha merawatnya sebaik mungkin” kata M Tajaruddin.

Tambahnya mahasiswa harus mematuhi SOP sesuai dengan SOP yang telah dipelajari.

“Apapun arahan SOP tetap di ikuti, jangan sampai keluar dari SOP yang telah dipelajari” sebut M Tajaruddin.

Baca Juga :  Komisi II DPRD Kalsel Dorong Masuknya Investasi untuk Banua

Dalam pesannya, Ketua PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Provinsi Kalimantan Selatan, Tantawo Jauhari, S.Kep mengatakan dalam praktek keperawatan mahasiswa harus siap tidak hanya dari segi ilmu dan keterampilan namun harus mengetahui cara menghadapi manusia seutuhnya.

Menurutnya kesiapan menghadapi manusia ini harus dilatih karena tidak ada diberikan saat pemberian teori dan keterampilan.

“Dalam praktek harus bersandar pada pendidikan atau ilmu, keterampilan, kode etik dan memahami hukum” kata Tatang Jauhari.

“Berkomunikasi dengan baik dan benar sangat menunjang tugas keperawatan dan membantu pasien dalam mencapai kesembuhan” tambahnya.

Senada, Perwakilan DPD PPNI Kota Banjarmasin, Yeni mengatakan agar rekan-rekan perawat yang praktek untuk banyak belajar dan belajar berkomonikasi dengan baik dari sikap, kata hingga gesture tubuh.

Menurutnya, sikap yang baik, tidak hanya mendapatkan nilai plus dari pasien, namun juga membantu mempercepat kesembuhan.”Cara kita dengan sapa, senyum hingga menanyakan kabar pasien saja sangat berpengaruh pada kesembuhan pasien” kata Yeni.

“Pesannya jangan malu bertanya dan selalu aktif saat praktek” sebut Yeni. (mar/K-3)

Iklan
Iklan