Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

PERPECAHAN

×

PERPECAHAN

Sebarkan artikel ini

Oleh : AHMAD BARJIE B

Pada suatu hari Rasulullah SAW berdoa agar dijauhkan umatnya dari tiga bencana. Pertama, dijauhkan dari bencana banjir (mati tenggelam) atau musibah serupa seperti pernah ditimpakan kepada umat Nabi Nuh, kaum ‘Ad dan Tsamud. Kedua, dijauhkan dari bencana kemelaratan dan kelaparan. Dan ketiga dijauhkan dari bencana perpecahan.

Baca Koran

Konon dari ketiga doa ini, hanya dua yang dikabulkan Tuhan. Sedangkan doa yang ketiga ditolak Tuhan, karena perpecahan lebih merupakan akibat perbuatan dan kehendak manusia sendiri yang masih bisa diusahakan untuk dihindari. Berbeda mati tenggelam dan hidup melarat, keduanya lebih merupakan takdir.

Jika kita jalani titian sejarah, umat Islam sepeninggal Rasulullah memang sering terseret ke dalam arus perpecahan. Ketika Rasul wafat dan diadakan pemilihan Khalifah, hampir saja terjadi perpecahan dan konflik antara golongan Muhajirin dan Anshar karena ada pihak yang mengungkit ikatan primordialisme di antara mereka. Namun Abu Bakar mampu menghindari perpecahan itu. Hak serupa juga dilakukan oleh Umar bin Khattab sehingga negara tetap utuh dan bersatu.

Periode khalifah ketiga Utsman bin Affan terutama di akhir pemerintahannya, negara semakin kacau. Para provokator bergentayangan memecah belah umat dan menyulut konflik. Terbunuhnya Utsman juga karena ulah provokator. Dan ketika Ali bin Abi Thalib menggantikan Utsman, negara sudah benar-benar chaos (kacau) dan penuh api konflik akibat elit politik. Ibarat menegakkan benang basah, Khalifah Ali telah berusaha dengan susah payah, sampai beliau sendiri terbunuh karenanya. Sesudah itu, perpecahan selalu saja terjadi, dan boleh dikatakan hingga sekarang.

Indonesia yang terkenal sebagai bangsa yang rukun dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, kelihatannya juga terancam bencana perpecahan. Perpecahan itu tak hanya terjadi tingkat masyarakat bawah (akar rumput) tapi juga di tingkat elit politik. Hal ini juga akibat adanya kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan dan mengabaikan nasib rakyat.

Baca Juga :  Indonesia Mantap Menuju Swasembada Pangan

Agama Islam amat mengutamakan persatuan dan kesatuan (QS Ali Imran: 103). Karena itu mari kita kembali kepada tuntunan Allah. Persatuan harus diutamakan, perbedaan pendapat hendaknya tidak sampai memecah belah.

Iklan
Iklan