BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Suasana Aruh Kuin Ma’atur Dahar ditandai dengan pembacaan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, zikir,tahlil dan doa.
Dalam nuansa warna ruang didominasi warna kuning khas Banjar, senjata pusaka yang terdiri dari Mandau, tombak, keris dan pedang dikeluarkan untuk dibersihkan dengan air kembang setaman serta wewangian. Sesajian berupa kue 41 macam dan penganan lainnya juga dinikmati bersama.
Para tamu yang hadirpun akan dibacakan doa selamat dan diajak mengikuti prosesi batapung tawar. Baik pusaka yg diselamati maupun orang yg hadir ditapung tawari sebagai bentuk berbagi berkah dan rasa syukur bahwa rangkaian acara sudah selesai dan para tamu undangan yg hadir dipersilahkan mencicipi makanan yg disediakan.
Ketua Panitia Penyelenggara, Syarifudin Nur menyatakan Aruh Kuin adalah Jamasan & Selamatan sesajian untuk tamu dan leluhur.
“Menghindari mubazir hingga perbuatan syirik maka maknanya pun bisa diartikan sebagai bentuk sedekah kepada sesama makhluk Allah serta ekspresi hormat dan kesantunan khas urang Banjar tak terputus hingga akhir hayat” jelas Syarifudin yang kerap dipanggil Abah Sultan ini.