Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Kalsel

Rangkaian Dies Natalis ke-66, ULM Gelar Ekspedisi Batang Banyu dan Bakti Sosial

×

Rangkaian Dies Natalis ke-66, ULM Gelar Ekspedisi Batang Banyu dan Bakti Sosial

Sebarkan artikel ini
IMG 20240923 WA0015 e1727061668751
Kalimantanpost.com - foto/mardiyanto EKSPEDISI BATANG BANYU - Rombongan ekspedisi Batang Banyu siap berangkat ke Belawan untuk melakukan bakti sosial dalam rangkaian Dies Natalis ULM ke-66, Senin (23/9/2024).
Space Iklan

BANJARMAAIN, Kalimantanpost.com – Dalam rangkaian peringatan Dies Natalis ke 66, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengelar Ekspedisi Batang Banyu dan Bakti Sosial di Kecamatan Belawang Kabupaten Barito Kuala.


Pelepasan kapal ekspedisi dan rangkaian bakti sosial dilakukan di Dermaga Swiss Bell Hotel oleh Rektor ULM, Ahmad Alim Bachri, Wakapolda Kalsel, Brigjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Ketua Komunitas Batang Banyu, Prof Hadin Muhjad, dan civitas akademika ULM.

GBK


Ketua Pelaksana, Fahrianoor mengatakan ekspedisi batang banyu dan bakti sosial sebagai bagian ULM Hadir Untuk Masyarakat.
Ekspedisi dan Bakti Sosial ini diikuti 11 fakultas di ULM dengan jumlah peserta sebanyak 300 orang.


Kegiatan yang dilakukan adalan pemeriksaan kesehatan gratis oleh Fakultas Kedokteran, pemeriksaan gigi dan mulut oleh Fakultas Kedokteran Gigi, pembagian dan penanaman sekitar 100 pohon oleh Fakultas Kehutanan, pembagian 10.000 bibit ikan oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan, serta hiburan bersama masyarakat oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.


“Seluruh kegiatan ini selain membamtu masyarakat, juga untuk memotret potensi yang ada terutama dalam bidang pariwisata dan potensi perikanan,” kata Fahrianoor.


Sementara, Ketua Komunitas Batang Banyu, Prof Hadin Muhjad mengatakan kegiatan ekspedisi Batang Banyu ini untuk melihat hakikat masyarakat Kalimantan Selatan yang erat dengan sungai.


Menurutnya pembangunan harus berorientasi pada sungai agar bisa berhasil dan diterima masyarakat.


“Kita tidak boleh melupakan sungai, antara darat dan sungai harus seimbang” kata Hadin Muhjad.


Melalui ekspedisi ini untuk mengugah bahwa dasar peradaban sungai menjadi jati diri dan identitas masyarakat Kalimantan Selatan.
Hal ini sesuai dengan pengembangan ULM yang berorientasi pada studi pengembangan lahan basah, yang salah satunya berupa sungai. (mar/KPO-4)

Baca Juga :  Calon Bupati dan Wakil Bupati HST Adu Gagasan

Iklan
Iklan