Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

Antisipasi Tanggap Darurat UPTD Pelayanan Krisis Kesehatan dan Epidemi Petakan Krisis Kesehatan Akibat Bencana

×

Antisipasi Tanggap Darurat UPTD Pelayanan Krisis Kesehatan dan Epidemi Petakan Krisis Kesehatan Akibat Bencana

Sebarkan artikel ini
IMG 20240925 WA00442 scaled e1727255652325
Iklan

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Agar dapat menganalisa dampak bencana dan bisa memperkirakan kerugian yang akan terjadi saat peristiwa bencana, UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Menggelar Workshop Pemetaan Krisis Keshatan Akibat Bencana.

Kegiatan berlangsung selama 3 hari ke depan yang diikuti oleh 6 Kabupaten Kota yakni Banjarmasin, Banjar, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, serta Banjarbaru, mulai dari tanggal 24 hingga 26 September 2024 di Hotel Jelita Banjarmasin.

Baca Koran

Dimana peserta dari BPBD, Dinsos, TNI POLRI, Kehutanan, Lingkungan Hidup serta Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel sendiri.

Plt Kepala Dinkes Nurul Adhani, SKM., M.Kes, mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan tersebut sangat penting, dimana sebagai persiapan rencana tanggap darurat, menganalisa terhadap bencana di 13 kabupaten/kota.

IMG 20240925 171604
Plt Kepala Dinkes Nurul Adhani, SKM. M. Kes

“Pemetaan yang dilakukan merupakan langkah penting, selain sebagai informasi yang berguna untuk alokasi sumber kesehatan juga dapat mengetahui kesehatan secara menyeluruh di daerah terpencil dalam kabupaten,” katanya, Selasa (24/9/2024).

Selain itu pula dalam pemetaan krisis kesehatan dapat diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.

“Mempunyai pemetaan hal yang sangat penting dilakukan sebab dalam membuat kebijakkan strategi pra saat dan pasca krissis kesehatan akibat bencana alam , non alam dan sosial dapat terprogram hingga pelaksanaanya bisa maksimal,” kata Nurul.

Ditambahkannya juga, kegiatan tersebut tentu dapat meningkatkan kapasitas pelaku Penanggulangan Krisis Kesehatan yang mempunyai kompetensi bidang kesehatan yang berkoordinasi, berkolaborasi, dan integrasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan, yang berasal dari pemerintah pusat, atau pemerintah daerah, lembaga non pemerintah, sektor swasta/lembaga.

“Berharap dengan kegiatan tersebut peningkatan kapasitas klaster kesehtan dalam penanggulangan krisis kesehatan pra saat dan pasca bencana sebagai pengetahuan sehingga bisa menekan dampak krisisi kesehatan tersebut seminimal mungkin,” pungkasnya. (fin/KPO-1)

Baca Juga :  Mantan Menkumham Yasonna Laoly tak Berkomentar Terkait Panggilan KPK

Keterangan foto : Berfoto bersama usai pelatihan workshop

Iklan
Iklan