Kandangan, Kalimantanpost.com – Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) membuka acara Expo Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil’alaamin (P5RA) Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2, Kamis (10/10/2024) di halaman madrasah tersebut.
Turut hadir mendampingi, Pj Ketua TP PKK Kabupaten HSS Mutia Anwary.
Pj Bupati HSS Endri mengatakan, event tersebut merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka.
Ia mengajak semua pihak untuk merenungkan makna kemerdekaan sejati, yang tidak hanya terbebas dari penjajahan fisik, tetapi juga kemerdekaan dari kemiskinan dan kebodohan.
“Tantangan besar kita bersama, baik pemerintah maupun masyarakat, adalah menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Endri mengajak siswa-siswi, untuk mulai memupuk semangat kewirausahaan sejak dini.
“Belajarlah dengan baik, tidak hanya dari sekolah, tetapi juga dari lingkungan sekitar kalian. Pengalaman dan pengetahuan bisa diperoleh di mana saja. Mimpi-mimpi kalian adalah awal dari lahirnya ide-ide besar yang bisa membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.
Kepala MTsN 2 HSS Pahderi Irianto menuturkan, persiapan Expo hanya memakan waktu 10 hingga 15 hari.
“Berkat kerja sama yang baik antara siswa, guru, dan pihak sekolah, acara tersebut dapat terselenggara dengan sukses,” ujarnya.
Pahderi menjelaskan, pada Expo tersebut, siswa menampilkan karya yang terbagi dalam beberapa tema menarik. Tema pertama, demokrasi di mana pekan lalu telah dilaksanakan pemilihan Ketua OSIM periode 2024-2025.
“Proses pemilihan ini meniru sistem demokrasi yang berlaku di pemerintahan daerah, sehingga siswa dapat belajar langsung tentang nilai-nilai demokrasi,” jelasnya.
Tema kedua mengangkat Kearifan Lokal, yang memperkenalkan ciri khas Kabupaten HSS, yaitu ketupat Kandangan.
“Siswa membuat beragam bentuk ketupat, mulai dari bentuk burung, segitiga, hingga bentuk-bentuk unik lainnya sebagai simbol identitas budaya daerah. Para pengunjung juga disuguhi kuliner khas Ketupat Kandangan, yang menjadi daya tarik tersendiri,” terangnya.
Tema ketiga berfokus pada Kewirausahaan, di mana siswa mengolah limbah dari lingkungan sekolah, seperti botol plastik dan bahan bekas lainnya, menjadi barang-barang bernilai seperti bunga hias dan kerajinan tangan. (tor/K-6)