ROFI ZARDAIDA
Wartawan Senior, Wirausaha, Kepala Perwakilan Kalimantan Post di Jakarta
INI oleh-oleh seminggu perjalanan dinas Kalimantan Post ke pusat peradaban Islam Uzbekistan. Negara yang terkenal karena banyak ulama-ulama, perawi hadis, dan ilmuwan lahir dari negara tersebut. Sebut saja Ibnu Sina yang terkenal karena menguasai ilmu kedokteran, falsafat, dan fiqh. Al-Khawarizmi yang terkenal karena menguasai ilmu astronomi dan matematika. Al-Biruni seorang sastrawan, sejarawan, dan dicatat sebagai bapak geodesi terhadap penemuannya dalam bidang geografi, dan sebagainya.Terletak di antara Benua Asia Tengah dan Eropa Timur yang sebelumnya merupakan bagian dari negara kesatuan Uni Soviet sebelum akhirnya memisahkan diri. Uzbekistan merupakan salah satu negara yang dilewati oleh jalur sutra perdagangan masa lampau. Jalur Sutra atau silk road melewati 4 kota tua besar di Uzbekistan yaitu Kiva, Tashkent, Bukhara, dan Samarkand.
Nama Uzbekistan diambil dari kata Oz bermakna sejati dan bek bermakna pemimpin atau bangsawan. Nama yang menggambarkan karakter orang-orangnya yang selalu anggun dan berwibawa dalam berbicara, sangat santun apalagi dalam hal memuliakan tamu.
Banyak pelajaran menarik yang dapat diambil dari negara yang jumlah penduduknya 36 juta lebih atas setara dengan jumlah penduduk di Jawa Tengah Indonesia. Setiap sudut tempat bersejarah, meski telah berusia ribuan tahun, tetap terawat dengan sempurna. Padahal wilayah Uzbekistan telah dihuni sejak millennium kedua sebelum masehi. Kota Tashkent misalnya, merupakan ibukota Negara Uzbekistan yang sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Saya sangat penasaran ingin sekali mengetahui bagaimana cara mereka merawat sejarah dan peradaban menjadi asset tak ternilai masa kini?
Saya coba lakukan analisa selama saya berinteraksi disana, yang saya rasakan adalah adanya respek yang tinggi terhadap setiap momen berharga. Contoh kecil, saat makan mereka tidak terbiasa berbicara. Sebelum dan sesudah makan tidak boleh langsung pergi sebelum berdoa. Respek adalah bentuk atau car akita dalam menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain. Saat Anda dihormati oleh orang-orang yang penting dalam hidup, tentu berperan besar ketika Anda beranjak dewasa, di mana dengan mudah Anda bisa menghormati orang lain.Respek juga adalah car akita menerima seseorang apa adanya, bahkan ketika ada perbedaan diantara kita. Perhatikan setiap situs bersejarah di Uzbekistan pasti ada prasasti pengingat untuk tidak melupakan jasa dan peran penting pelaku sajarah yang diabadikan baik berupa monumen hingga makamnya.
Uzbekistan bagai memiliki tanah yang diberkati, kualitas tanah terbaik untuk pertanian ada disini. Jauh sebelum penemuan tentang organik, Uzbekistan telah memiliki mekanisme pertanian ramah lingkungan yang memungkinkan semua sayur dan buah-buah memiliki kualitas yang baik dan menyehatkan. Banyaknya para cendekiawan jenius dari kota ini, bisa jadi berawal dari apa yang dikonsumsi ibunya.
Seperti yang kita ketahui bahwa genetika memegang peranan penting dalam tingkat kecerdasan anak. Bahkan, kecerdasan itu terkait dengan kromosom X yang merupakan kromosom utama wanita, dan wanita memiliki dua kromosom X, sedangkan pria hanya memiliki satu kromosom X saja. Ini sebabnya, ibu lebih memungkinkan untuk mewarisi gen kecerdasan pada anak.Namun tidak hanya genetik, ada juga hal-hal lain dari ibunya yang mampu memengaruhi kecerdasan setiap anak. Hal-hal ini antara lain gaya hidup sehat ibunya selama kehamilan, nutrisi yang seimbang, serta pola asuh dari ibunya.
Faktor ketiga yang saya temukan adalah upaya pemerintahnya menjadikan rakyat sebagai mitra bukan warga yang tinggal di sebuah negara. Semua memiliki kesempatan yang sama dalam menjaga asset bangsa. Hal ini tercermin dari keterlibatan warga yang tinggal disekitar situs bersejarah sebagai pengelola kebersihan yang kemudian menjadi sumber penghasilan bagi warganya. Dengan kebjakan ini maka kebersihan sangat terjamin.
Selanjutnya komitmen menjaga literasi peradaban yang digarap sangat serius. Bentuknya bukan lagi tulisan, namun sudah audio visual mengikuti perkembangan jaman baik secara gambar hingga ilustrasi.
Jangan berkata bahwa Uzbekistan bisa melakukan karena penduduknya sedikit. Karena ini bukan soal jumlah namun adakah keinginan kuat untuk memberikan yang terbaik untuk negerinya. Mampukah kita merawat sejarah dan peradaban Indonesia?
Jika kita tak mampu merubah Indonesia dan dunia, mulailah merubahnya dari diri sendiri diawali dengan sikap respek dan bersyukur dimomen apapun. Wallahu ‘Alam.