Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINEKalsel

UPT BPSI Kalsel Ungkapkan “Unek-unek” ke Wamenhut

×

UPT BPSI Kalsel Ungkapkan “Unek-unek” ke Wamenhut

Sebarkan artikel ini
1 utama 7 klm 4 cm wamen
KUNJUNGAN KERJA - Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut), Sulaiman Umar, ketika melakukan kunjungan kerja ke Persemaian Lianganggang (PLA) Banjarbaru, Kamis (12/12). (repro)

Kejelasan penugasan, sekarang masih menunggu seperti apa.

BANJARBARU, Kalimantanpost.com – UPT BPSI Kalsel ungkapkan ”unek-unek” (perasaan selama ini) ke Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut), Sulaiman Umar.

Baca Koran

Ini, ketika melakukan kunjungan kerja ke Persemaian Lianganggang (PLA) Banjarbaru, Kamis (12/12).

Dalam kunjungan itu wamen meninjau operasional persemaian di bawah kewenangan Kementerian Kehutanan.

Selain meninjau operasional persemaian, wamenhut juga menggelar diskusi dengan jajaran Unit Pelaksana Tugas (UPT) Kemenhut yang ada di Kalsel.

Terungkap fakta menarik dari diskusi tersebu. Beberapa UPT menyampaikan masuk menunggu struktur organisasi yang baru setelah adanya pemisahan antara Kehutanan dengan Lingkungan Hidup.

Salah satu UPT yang menyampaikan aspirasi itu adalah Balai Penerapan Standar Instrumen (BPSI) Lingkungan Hidup dan Kehutanan Banjarbaru.

UPT tersebut menyampaikan bahwa saat ini esselon 1 atau setingkat Direktorat Jendral (Ditjen) yang membawahi lembaga ini sudah dibubarkan.

“Kami saat ini masih menunggu penugasan yang baru seperti apa,” kata Kepala UPT BPSI Banjarbaru, Sujarwo.

Menurut Sujarwo, sejak beroperasi tahun 1992 sampai 2019 lembaga yang dipimpinnya sudah beberapa kali berganti nama.

Sejak 2019 setelah penelitian ditarik ke Badan Riset Nasional (Brin), makanya namanya berubah menjadi BPSI di bawah kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Sekarang masih menunggu penugasannya seperti apa.

Esselon 1 BPSi sudah dibubarkan, jadi belum tahu penugasannya kemana. Saya menyampaikan aspirasi teman-teman berjumlah 60 orang yang bekerja di BPSI,” jelas Sujarwo, yang menambahkan BPSI beroperasi di Kalsel, Kalteng, dan Kalbar.

Mendengar aspirasi tersebut menyebut akan menyampaikannya di tingkat pusat.

“Aspirasi nanti saya sampaikan saat rapat esselon 1 di Kemenhut,” ujar Sulaiman.

[Kelestarian Lingkungan

PLA merupakan salah satu dari delapan persemaian skala besar yang telah dibangun di Indonesia, bersama dengan persemaian lainnya seperti di Toba (Sumut), Likupang (Sulut), Labuan Bajo (NTT), Rumpin (Jawa Barat), Mentawir (IKN), Mangrove G20 (Bali), dan Mandalika (NTB).

PLA sendiri berdiri di atas lahan seluas 14 hektare, dengan area produksi mencapai 6,6 hektare.

Baca Juga :  Penekanan Kapolda Kalsel di Puncak Hari Bhayangkara ke-79 Hingga Berbagai Atraksi

Persemaian ini dibangun melalui kerja sama antara Kementerian Kehutanan RI dengan Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air BWS Kalimantan III untuk penyediaan air, serta PT Adaro Energy Indonesia untuk pembangunan area produksinya.

PLA memiliki kapasitas produksi hingga 10 juta bibit per tahun, yang terdiri dari berbagai jenis bibit seperti kayu-kayuan, HHBK, tanaman endemik, dan tanaman estetik.

Dalam kunjungannya, Wamen Sulaiman Umar meninjau beberapa fasilitas utama PLA, termasuk pompa penyiraman otomatis (Pump House), tempat proses pembuatan media tanam (BCC), ruang pembibitan, hingga melakukan penanaman pohon Pulai sebagai simbol komitmen terhadap penghijauan.

“Persemaian Liang Anggang ini adalah wujud nyata dari upaya kita menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan ekosistem hutan yang berkelanjutan.

Dengan kapasitas produksi mencapai 10 juta bibit per tahun, saya optimis PLA akan berkontribusi besar dalam merehabilitasi lahan kritis, mendukung program penghijauan nasional, dan memperkuat ketahanan ekologi, baik di Kalimantan maupun seluruh Indonesia,” ujar Sulaiman Umar. (mns/K-2)

Banjarbaru – Wakil Menteri Kehutanan RI, dr. H. Sulaiman Umar, mengunjungi Persemaian Liang Anggang (PLA) di kawasan Hutan Lindung, Jl. Karya Manuntung, Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, pada Kamis (12/12) pagi.
Kunjungan ini bertujuan untuk memantau perkembangan salah satu persemaian skala besar nasional tersebut.
Wamen Kehutanan disambut oleh Plt. Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso.
PLA merupakan salah satu dari delapan persemaian skala besar yang telah dibangun di Indonesia, bersama dengan persemaian lainnya seperti di Toba (Sumut), Likupang (Sulut), Labuan Bajo (NTT), Rumpin (Jawa Barat), Mentawir (IKN), Mangrove G20 (Bali), dan Mandalika (NTB).
Persemaian Liang Anggang sendiri berdiri di atas lahan seluas 14 hektare, dengan area produksi mencapai 6,6 hektare.
Persemaian ini dibangun melalui kerja sama antara Kementerian Kehutanan RI dengan Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air BWS Kalimantan III untuk penyediaan air, serta PT Adaro Energy Indonesia untuk pembangunan area produksinya.
PLA memiliki kapasitas produksi hingga 10 juta bibit per tahun, yang terdiri dari berbagai jenis bibit seperti kayu-kayuan, HHBK, tanaman endemik, dan tanaman estetik.
Dalam kunjungannya, Wamen Sulaiman Umar meninjau beberapa fasilitas utama PLA, termasuk pompa penyiraman otomatis (Pump House), tempat proses pembuatan media tanam (BCC), ruang pembibitan, hingga melakukan penanaman pohon Pulai sebagai simbol komitmen terhadap penghijauan.

Baca Juga :  UPTD PPA Pemko Banjarmasin Tegaskan Dampingi Korban Pelecehan Seksual Sejak Awal

“Persemaian Liang Anggang ini adalah wujud nyata dari upaya kita menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan ekosistem hutan yang berkelanjutan. Dengan kapasitas produksi mencapai 10 juta bibit per tahun, saya optimis PLA akan berkontribusi besar dalam merehabilitasi lahan kritis, mendukung program penghijauan nasional, dan memperkuat ketahanan ekologi, baik di Kalimantan maupun seluruh Indonesia,” ujar Sulaiman Umar.
Ia juga memberikan apresiasi atas progres pembangunan PLA. “Saya berharap upaya ini terus berlanjut dengan baik dan menjadi inspirasi bagi persemaian skala besar lainnya di seluruh Indonesia. Bersama-sama, mari kita jaga dan pulihkan lingkungan untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Gubernur Kalsel H. Muhidin melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan, Adi Santoso. menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas dukungannya dalam pembangunan PLA.
“Kami berharap Persemaian Liang Anggang dapat menjadi fasilitas yang representatif untuk memulihkan lahan kritis di Kalimantan Selatan, sekaligus menjadi pusat edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya penghijauan untuk pembangunan berkelanjutan dan penguatan ketahanan bencana,” ungkap Adi Santoso.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, yang turut memberikan dukungan terhadap upaya ini. Persemaian Liang Anggang diharapkan menjadi motor penggerak penghijauan di Kalimantan dan inspirasi bagi daerah lain dalam mendukung pelestarian lingkungan. (md/adpim).

Iklan
Iklan