Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

Tagar #KaburAjaDulu: Antara Kekecewaan Generasi dan Kesenjangan Ekonomi Dunia

×

Tagar #KaburAjaDulu: Antara Kekecewaan Generasi dan Kesenjangan Ekonomi Dunia

Sebarkan artikel ini

oleh: Jumi
Aktivis Dakwah Kampus

TAGAR #KaburAjaDulu menjadi viral di media sosial, terutama di platform X (Twitter), dan sempat menjadi topik tren unggahan di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya sekadar ekspresi kekecewaan generasi muda, tetapi juga mencerminkan kegagalan sistemik dalam menciptakan kesejahteraan dan keadilan ekonomi. Kondisi ini tidak lepas dari pengaruh globalisasi dan digitalisasi, yang mempertemukan kenyataan pahit di dalam negeri dengan iming-iming kehidupan lebih baik di luar negeri.

Baca Koran

Kualitas pendidikan yang rendah, sulitnya mencari lapangan kerja, dan kesenjangan ekonomi di dalam negeri bertemu dengan banyaknya tawaran beasiswa, peluang kerja, dan gaji yang lebih tinggi di negara maju. Akibatnya, generasi muda Indonesia semakin terdorong untuk “kabur” ke luar negeri, meninggalkan tanah air yang seharusnya mereka bangun. Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari isu brain drain (pelarian talenta), yang menjadi salah satu dampak krusial dari globalisasi dan liberalisasi ekonomi.

Bentuk Kekecewaan

Tagar #KaburAjaDulu muncul sebagai respons terhadap kenyataan pahit yang dihadapi generasi muda Indonesia. Mereka merasa kecewa dengan sistem yang gagal memberikan harapan dan kesempatan untuk hidup sejahtera. Beberapa faktor yang mendorong fenomena ini, antara lain: 1. Kualitas Pendidikan yang rendah. Sistem pendidikan di Indonesia masih jauh dari ideal. Kurikulum yang tidak relevan dengan kebutuhan pasar kerja, fasilitas pendidikan yang tidak memadai, dan minimnya dukungan untuk pengembangan talenta membuat banyak generasi muda merasa tidak memiliki masa depan di dalam negeri; 2. Sulitnya mencari lapangan kerja. Tingkat pengangguran di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda, masih tinggi. Lapangan kerja yang tersedia seringkali tidak sesuai dengan kualifikasi dan minat mereka. Di sisi lain, negara maju menawarkan peluang kerja yang lebih luas dengan gaji yang lebih tinggi, baik untuk pekerja terampil maupun kasar; 3. Kesenjangan ekonomi yang semakin melebar. Kesenjangan ekonomi tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat global. Negara-negara maju menikmati kemakmuran yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini menciptakan ketidakadilan dalam akses terhadap sumber daya dan kesempatan.

Baca Juga :  Strategi Kendalikan Inflasi Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok

Dampak Globalisasi Ekonomi

Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah menciptakan ketimpangan yang semakin lebar antara negara maju dan berkembang. Negara-negara maju menawarkan kualitas pendidikan yang lebih baik, lapangan kerja yang lebih luas, dan gaji yang lebih tinggi, sementara negara berkembang seperti Indonesia masih bergulat dengan masalah kualitas pendidikan, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi.

Fenomena brain drain semakin memperparah kondisi ini. Talenta muda yang seharusnya menjadi tulang punggung pembangunan negeri justru memilih untuk “kabur” ke negara lain yang menawarkan kehidupan lebih baik. Hal ini tidak hanya merugikan negara secara ekonomi, tetapi juga menghambat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri.

Kegagalan Sistem Kapitalisme

Sistem kapitalisme yang diadopsi oleh Indonesia telah gagal menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Kesenjangan ekonomi yang semakin lebar, pengangguran yang tinggi, dan kualitas pendidikan yang rendah adalah bukti nyata dari kegagalan sistem ini. Kapitalisme hanya menguntungkan segelintir orang, sementara mayoritas rakyat hidup dalam ketidakpastian dan kesulitan.

Sistem ini juga tidak mampu mengatasi ketimpangan ekonomi global. Liberalisasi ekonomi justru memperkuat dominasi negara maju atas negara berkembang, menciptakan ketergantungan dan ketidakadilan yang semakin dalam.

Solusi Islam

Islam menawarkan solusi yang komprehensif untuk mengatasi kesenjangan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun global. Sistem Islam (Khilafah) menjadikan akidah Islam sebagai asas, dengan aturan yang terperinci dan sempurna untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan, yakni : 1. Menyediakan lapangan kerja. Negara Islam wajib menyediakan lapangan kerja bagi setiap laki-laki baligh, baik di sektor pertanian, perdagangan, industri, maupun jasa. Pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah harus dimanfaatkan secara optimal untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat; 2. Strategi pendidikan khilafah. Sistem pendidikan dalam Khilafah dirancang untuk menyiapkan SDM yang beriman dan siap membangun negara. Kurikulum pendidikan tidak hanya fokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga pembentukan karakter dan akhlak yang mulia. Negara juga wajib menjamin akses pendidikan berkualitas bagi seluruh warga negara; 3. Peran negara dalam menciptakan keadilan. Negara Islam wajib menciptakan keadilan ekonomi dengan mendistribusikan kekayaan secara merata dan mencegah monopoli. Sistem zakat, infak, dan sedekah juga menjadi instrumen penting dalam mengurangi kesenjangan ekonomi; 4. Membangun kemandirian ekonomi. Negara Islam harus membangun kemandirian ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan mengembangkan industri dalam negeri. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada negara lain dan menciptakan lapangan kerja yang luas.

Baca Juga :  Kampus Mengelola Tambang, Hilangnya Fungsi Negara

Only Islam Can Be the Solution

Fenomena #KaburAjaDulu adalah cerminan dari kegagalan sistem kapitalisme dalam menciptakan kesejahteraan dan keadilan ekonomi. Generasi muda Indonesia merasa kecewa dan tidak memiliki harapan untuk masa depan di dalam negeri. Mereka memilih untuk “kabur” ke negara lain yang menawarkan kehidupan lebih baik, meninggalkan tanah air yang seharusnya mereka bangun.

Solusi yang ditawarkan oleh sistem Islam (Khilafah) mampu mengatasi akar masalah ini. Dengan menerapkan aturan Islam secara menyeluruh, negara dapat menciptakan keadilan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan membangun sistem pendidikan yang berkualitas. Tegaknya Khilafah akan menjadi rahmat bagi seluruh alam, mewujudkan dunia yang adil dan sejahtera.

Iklan
Iklan