Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

Kriminalitas Meningkat, akibat Sistem Tidak Manusiawi!

×

Kriminalitas Meningkat, akibat Sistem Tidak Manusiawi!

Sebarkan artikel ini

Oleh : Putri Damayanti
Pemerhati Sosial Kemasyarakatan

Pria bernama Ismail (40 tahun), warga Kelurahan Selagit, Kabupaten Musi Rawas, ditangkap polisi usai menganiaya ibu kandungnya berinisial SA (80 tahun). Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi, melalui Kasat Reskrim, Iptu Ryan Tiantoro Putra, mengatakan peristiwa penganiayaan itu berawal saat Ismail kesal karena kalah main judi online, Sabtu, 8 Februari 2025, sekitar pukul 23.00 WIB. “Pelaku yang kesal awalnya membanting HP miliknya, lalu ia meminta uang kepada korban. Tapi karena tidak diberi membuat pelaku semakin emosi dengan membanting dan mencekik leher korban,” katanya, Minggu, 9 Februari 2025.

Baca Koran

Ada juga kasus yang dilakukan oleh seorang anak dibawah umur yang membuang bayi nya didalam parit, Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di dalam parit (anak sungai) di Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas, pada Jumat, 7 Februari 2025. “Dari hasil penyelidikan diketahui jika pembuang bayi tersebut adalah ibu bayi. (Terduga pelaku) anak di bawah umur,” ungkap Rahmad kepada wartawan, Minggu, 9 Februari 2025.[hipontianak]

Warga Kampung Bulak, Desa Nanggerang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor juga digegerkan dengan penemuan jasad bayi di aliran Kali Caringin. Jasad bayi perempuan tersebut pertama kali ditemukan warga yang tengah mancing di kali. Saat ditemukan, jasad bayi tersangkut di akar dan rerumputan pinggir kali dalam keadaan terlungkup.[beritasatu]

Tingkat kriminalitas semakin marak dengan kadar kekerasan yang makin mengerikan, dan pelaku yang makin muda usianya. Hal ini menunjukan bahwa sistem sekuler kapitalisme makin mandul menjamin keamanan dan gagal menjaga nyawa manusia. Kepuasan jasmani dan materi menjadi tuntutan yang terus diorientasikan dalam masyarakat bergaya sekuler. Apapun caranya, semua diusahakan meskipun menabrak norma dan nilai yang semestinya berlaku di tengah masyarakat. Tentu saja, hal ini juga berpengaruh dalam pengendalian diri setiap individu, terutama sikap dan emosi ketika individu tersebut memiliki hasrat atau keinginan.

Baca Juga :  Negeri Kaya Ulama

Konsep tersebut berkaitan dengan sistem pendidikan yang keliru. Alhasil melahirkan individu-individu yang selalu berorientasi pada keuntungan materialistis. Sikap rakus, serakah, emosional, memaksakan kehendak dan memenuhi nalurinya menjadi hal yang dianggap biasa. Akhirnya sikap-sikap negatif seperti ini mendorong dan memudahkan individu melakukan kejahatan dan kriminalitas.

Negara hanya berlaku sebagai pembuat regulasi tanpa bisa tegas dalam penerapannya. Sistem saknsi yang ada pun tidak mampu tegas mengikat pelaku kejahatan. Kejahatan makin merajalela dan sulit dikendalikan di tengah masyarakat. Tidak hanya itu, bebasnya media sosial dalam pemberitaan pun secara tidak langsung memberikan pelajaran yang negatif bagi individu yang miskin edukasi. Sehingga merusak pola pikir dan pola sikap dalam pemikiran individu.

Islam menetapkan tujuan hidup manusia untuk taat pada Allah dan terikat aturannya. Dengan sistem Pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam akan terbentuk pribadi mulia yang beriman kepada Allah dan hari akhir sehingga menjaga diri dari kemaksiatan atau kejahatan.

Perlindungan Sistem Islam

Sistem Islam adalah sebaik-baiknya pemelihara kehidupan. Dengan mekanisme yang sistematis dan terstruktur mampu menjamin kehidupan individu per individu. Negara menjadi perisai utama yang senantiasa menjaga nyawa, harta dan kemuliaan setiap rakyatnya. Karena sistem Islam menetapkan bahwa negara adalah pemelihara setiap urusan rakyatnya.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Imam adalah ra’in (pengurus) dan ia bertanggung jawab atas urusan rakyatnya” (HR. Al Bukhori). Sistem Islam dalam institusi khilafah menetapkan sistem pendidikan yang disandarkan pada akidah Islam yang utuh. Sehingga edukasi menjadi strategi utama yang mampu membangun keimanan setiap individu. Dengan bekal iman yang utuh dan tangguh, setiap individu mampu membedakan antara halal dan haram, dan sikap benar atau salah sesuai standar syara’ yang ditetapkan Allah Azza wa Jalla.

Baca Juga :  Strategi Kendalikan Inflasi Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok

Dengan demikian terpancarlah pola pikir dan pola sikap yang difokuskan pada syakhsiyyah Islamiyyah, yang senantiasa mengaitkan perbuatan dengan sifat pengawasan Allah SWT terhadap setiap makhlukNya. Tidak hanya perlindungan berbasis edukasi akidah Islam. Sistem Islam pun tegas dalam menetapkan sistem sanksi. Sistem sanksi diterapkan secara adil sesuai perbuatannya berdasarkan standar hukum syara’ dan keputusan khalifah.

Setiap rakyat adil mendapatkan proses hukum dan sanksi dengan penerapan yang menyeluruh. Tidak tebang pilih dalam penerapannya. Sehingga konsep tersebut mampu memutus mata rantai kejahatan karena hukuman yang menjerakan. Demikianlah sistem Islam melindungi kemuliaan dan kehidupan setiap rakyatnya. Semua terpelihara sempurna dalam sistem yang amanah. Kehidupan penuh rahmat dalam tuntunan sistem yang melimpah berkah. Wallahu ‘alam bisshowwab.

Iklan
Iklan