Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

Angka Laka Lantas di Kalsel pada Awal 2025 Turun Jadi 64 Kasus,16 Orang Meninggal

×

Angka Laka Lantas di Kalsel pada Awal 2025 Turun Jadi 64 Kasus,16 Orang Meninggal

Sebarkan artikel ini
IMG 20250227 WA0055
Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Fahri Anggia Natua Siregar ditemui dalam rapat koordinasi forum lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) Provinsi Kalsel untuk kesiapan arus mudik dan angkutan lebaran 2025 Banjarmasin, Kamis (27/2/2025). (Antara)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Ditlantas Polda Kalsel) berhasil menurunkan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) pada awal 2025 melalui upaya serius, komprehensif dan holistik.

“Kami berkomitmen fokus mencegah dan menangani laka lantas, Alhamdulillah angkanya jauh menurun di dua bulan pertama awal tahun ini,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Fahri Anggia Natua Siregar di Banjarmasin, Kamis (27/2/2025).

Baca Koran

Dalam rapat koordinasi forum lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) Provinsi Kalsel untuk kesiapan arus mudik dan angkutan lebaran 2025, Fahri memaparkan data laka lantas pada Januari 2025 sebanyak 64 kasus dengan korban meninggal dunia 16 orang.

Sedangkan pada Januari 2024, terjadi 75 kasus dengan korban meninggal dunia 35 orang.

Penurunan juga terjadi pada Februari 2025 ada 49 kasus dengan korban meninggal dunia 18 orang.

Sementara periode yang sama tahun lalu 62 kasus laka lantas dengan korban meninggal dunia 26 orang.

Fahri yang baru memimpin Ditlantas Polda Kalsel di awal tahun ini menggulirkan langkah pencegahan dan penanganan laka lantas lewat strategi 5E yaitu education, encouragement, engineering, enforcement of law, dan emergency of response.

Dia menyebut aksi nyata berupa mengimbau masyarakat untuk tertib berlalu lintas, memasang rambu-rambu, membentuk komunitas pelopor tertib berlalu lintas, patroli, penjagaan dan pengaturan serta penegakan hukum dengan ETLE termasuk penanganan cepat korban di lokasi maka laka lantas dan fatalitas korban dapat ditekan.

Kemudian menurutnya penting juga diketahui masyarakat mengenai black spot atau titik rawan kecelakaan dan trouble spot atau titik rawan kemacetan.

“Kami pasang semacam patung atau monumen bekas kendaraan korban laka lantas hingga banner dan papan peringatan sejenis untuk meningkatkan keselamatan berkendara,” tambahnya.

Baca Juga :  Jembatan Sei Ulin Digarap, Desainnya Lebih Panjang dan Gunakan Model Voided Slab

Fahri yang menjadi tim penyusun program Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik sewaktu menjabat Kasubdit Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan untuk kerja bersama menghadirkan keselamatan di jalan raya.

Begitu juga masyarakat yang telah tertib berlalu lintas, dia berharap budaya sadar keselamatan ini harus terus dijaga.

“Tren positif ini kita kawal bersama agar tidak terulang data di 2024 dimana terjadi 900 kasus laka dengan korban meninggal dunia 384 orang,” ujarnya. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan