AMUNTAI, Kalimantanpost.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) langsung menerjunkan tim ahli guna melihat kondisi Tugu Selawat atas rumor mengalami kemiringan.
Tugu Selawat yang berada di tengah kota “Bertakwa” di Jalan Protokol, depan Kantor Pemkab setempat saat ini sedang lanjut proses pembangunan tahap II pada 2025, yang akan mempercantik pemandangan kota.
Belakangan dikabarkan tugu tersebut dalam kondisi miring. Menyikapi hal ini, Dinas PUPR langsung turun tangan menerjunkan tim ahli mengecek langsung ke lokasi, namun ternyata dalam kondisi baik, tidak ada kemiringan.
Proyek senilai Rp1,9 miliar dan bersumber dari APBD 2025, sudah masuk dalam tahap pengerjaan menuju finishing di tahap II.
Kepala Dinas PUPR HSU, Amos Silitonga mengatakan, untuk konstruksi bangunan tidak ada kemiringan. Posisi tugu tetap kokoh.
“Informasi yang beredar tugu ini miring, jadi kami gerak cepat melakukan pengukuran dengan melibatkan ahli di lokasi,” terang Amos.
Hasil pengecekan di empat sisi konstruksi tersebut tetap kokoh dan tidak ada kemiringan sama sekali, lanjut Amos.
Tak hanya itu, konstruksi juga tidak ada crack, yang artinya struktur tidak mengalami perubahan posisi.
“Tim ahli yang melakukan pengukuran menggunakan alat GPS Geodetic dan ada alat theodolite, dan drone. Hasilnya aman dan tidak miring,” terangnya.
Kalaupun masyarakat ada yang melihat miring, kemungkinan hanya ilusi optik, sebab tugu memang meliuk-liuk dimana ada tulisan Selawat Jibril berada. (nov/KPO-4)
Tidak Ada Kemiringan, Tugu Selawat Lanjut Pembangunan Tahap II
AMUNTAI, Kalimantanpost.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) langsung menerjunkan tim ahli guna melihat kondisi Tugu Selawat atas rumor mengalami kemiringan.
Tugu Selawat yang berada di tengah kota “Bertakwa” di Jalan Protokol, depan Kantor Pemkab setempat saat ini sedang lanjut proses pembangunan tahap II pada 2025, yang akan mempercantik pemandangan kota.
Belakangan dikabarkan tugu tersebut dalam kondisi miring. Menyikapi hal ini, Dinas PUPR langsung turun tangan menerjunkan tim ahli mengecek langsung ke lokasi, namun ternyata dalam kondisi baik, tidak ada kemiringan.
Proyek senilai Rp1,9 miliar dan bersumber dari APBD 2025, sudah masuk dalam tahap pengerjaan menuju finishing di tahap II.
Kepala Dinas PUPR HSU, Amos Silitonga mengatakan, untuk konstruksi bangunan tidak ada kemiringan. Posisi tugu tetap kokoh.
“Informasi yang beredar tugu ini miring, jadi kami gerak cepat melakukan pengukuran dengan melibatkan ahli di lokasi,” terang Amos.
Hasil pengecekan di empat sisi konstruksi tersebut tetap kokoh dan tidak ada kemiringan sama sekali, lanjut Amos.
Tak hanya itu, konstruksi juga tidak ada crack, yang artinya struktur tidak mengalami perubahan posisi.
“Tim ahli yang melakukan pengukuran menggunakan alat GPS Geodetic dan ada alat theodolite, dan drone. Hasilnya aman dan tidak miring,” terangnya.
Kalaupun masyarakat ada yang melihat miring, kemungkinan hanya ilusi optik, sebab tugu memang meliuk-liuk dimana ada tulisan Selawat Jibril berada. (nov/KPO-4)
TUGU SELAWAT – Tugu Selawat Kota Amuntai dilanjutkan pada pembangunan tahap II. (Kalimantanpost.com/yogie).