Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Darurat Sampah di Kota Banjarmasin, Apa yang Harus Dilakukan Pemkot ?

×

Darurat Sampah di Kota Banjarmasin, Apa yang Harus Dilakukan Pemkot ?

Sebarkan artikel ini
IMG 20250402 114815
Sukhrowardi (Kalimantanpost.com/Repro Pribadi)

Oleh : Sukhrowardi, Kepala Divisi Pengembangan Media Kalimantan Post

SEKARANG gelar Kota Banjarmasin bertambah tak hanya hanya sebagai Kota Seribu Sungai, tapi menjadi ‘Kota Sampah’, karena hampir sepanjang jalan sampah meluber hingga ke ruas jalan raya.

Baca Koran

Walau pun Kota Banjarmasin bukan lagi menjadi Ibu Kota Kalimantan Selatan, tapi rumah Dinas Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan serta Kantor DPRD Kalsel masih berada di Kota Lambung Mangkurat ini.

Sebagai warga Banjarmasin, saya pun cukup prihatin dengan kondisi darurat sampah tersebut dan berusaha memberikan sumbangsih masukan serta saran agar bisa mencari jalan keluar mengatasi permasalahan tersebut dalam bentuk tulisan.

Kota Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, kini menghadapi masalah besar yang semakin mengkhawatirkan, darurat sampah. Tumpukan sampah yang semakin menggila telah menjadi pemandangan yang tidak asing di banyak sudut kota ini.

Jalanan yang penuh dengan sampah, sungai yang tercemar, dan tempat pembuangan sampah yang penuh sesak adalah realitas yang dihadapi oleh warga setiap hari. Sementara itu, pemerintah kota tampaknya belum menunjukkan langkah konkret yang bisa diandalkan untuk menangani masalah ini secara efektif.

Beberapa tahun terakhir, sampah di Banjarmasin memang semakin sulit dikendalikan. Sebagian besar sampah berasal dari rumah tangga dan bisnis yang tidak dikelola dengan baik. Namun, yang lebih memprihatinkan adalah perilaku warga yang masih belum terbiasa dengan budaya buang sampah pada tempatnya. Ditambah dengan fasilitas pengelolaan sampah yang terbatas, masalah sampah semakin membengkak dan menyebar ke seluruh penjuru kota.
Protes dari warga semakin menggema. Banyak yang mengeluhkan bau tak sedap dari tumpukan sampah yang menggunung di banyak tempat terbuka. Pengelolaan sampah yang buruk menyebabkan sampah menumpuk di sepanjang jalan, bahkan di beberapa tempat umum, membuat lingkungan semakin kotor dan tidak sehat.

Selain itu, sampah yang mengotori sungai-sungai di Banjarmasin juga menyebabkan pencemaran air yang dapat berdampak pada kualitas hidup masyarakat.
Namun, di balik keluhan masyarakat, banyak yang merasa pemerintah Kota Banjarmasin belum menunjukkan langkah yang jelas dan serius dalam menangani masalah ini. Meski ada upaya dari pemerintah, namun sering kali langkah-langkah tersebut terasa tidak memadai, lambat, dan tidak berkelanjutan.

Lalu apa yang harus dilakukan Pemerintah Kota Banjarmasin?

Pertama, Peningkatan Infrastruktur Pengelolaan Sampah. Salah satu langkah yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Kota Banjarmasin adalah meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah. Peningkatan ini tidak hanya berfokus pada penyediaan tempat sampah yang memadai, tetapi juga pada penerapan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Salah satu langkah pertama yang perlu diambil adalah memastikan ketersediaan tempat sampah yang cukup dan mudah diakses oleh masyarakat di setiap sudut kota. Tempat sampah yang tersedia harus memiliki desain yang sesuai dengan jenis sampah yang ada, misalnya tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan non-organik, guna mempermudah pemilahan sejak awal.

Namun, penyediaan tempat sampah saja tidak cukup. Pemerintah perlu memastikan pengelolaan sampah di Banjarmasin berjalan secara terstruktur dan berkelanjutan. Proses pengelolaan sampah yang baik harus dimulai dari pengumpulan yang terorganisir, di mana sampah dikumpulkan secara rutin dan tepat waktu. Setiap wilayah di kota harus memiliki jadwal pengumpulan sampah yang jelas, agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan dan terhindar dari penumpukan sampah di jalanan.

Selanjutnya, pemilahan sampah perlu diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat. Sosialisasi mengenai pentingnya memilah sampah dari sumbernya harus terus dilakukan agar masyarakat lebih sadar akan manfaatnya. Pemerintah dapat menyediakan fasilitas pemilahan di tingkat rumah tangga atau kawasan publik, seperti pemilahan sampah organik, plastik, dan sampah berbahaya. Dengan begitu, proses daur ulang sampah dapat lebih efektif dan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Pengangkutan sampah yang efisien juga sangat penting. Pemerintah harus memastikan bahwa armada pengangkut sampah berfungsi dengan baik dan dapat menjangkau seluruh wilayah kota, termasuk kawasan-kawasan padat penduduk yang lebih sulit dijangkau. Infrastruktur pengangkutan sampah yang baik akan mempercepat proses pengumpulan sampah dan mengurangi potensi penumpukan di jalanan.

Akhirnya, pembuangan sampah harus dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan. Pemerintah dapat mengembangkan fasilitas pengolahan sampah yang mendukung praktik daur ulang dan pengomposan sampah organik, serta mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Selain itu, pemerintah juga dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program pengelolaan sampah, seperti menyediakan insentif bagi warga yang berpartisipasi dalam kegiatan daur ulang atau pengomposan sampah.

Dengan langkah-langkah tersebut, Kota Banjarmasin tidak hanya akan memiliki kota yang lebih bersih dan rapi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan yang lebih baik. Pengelolaan sampah yang terstruktur dan ramah lingkungan akan memperbaiki kualitas hidup masyarakat dan mewujudkan Banjarmasin sebagai kota yang hijau, sehat, dan berkelanjutan.

Kedua, Sosialisasi dan Pendidikan Masyarakat

Salah satu langkah strategis yang harus dilakukan adalah mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya. Meskipun kebersihan merupakan tanggung jawab bersama, banyak masyarakat yang masih kurang sadar akan dampak buruk dari perilaku membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih sistematis dan terencana agar kebersihan menjadi kebiasaan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Program sosialisasi yang masif dan terintegrasi sangat penting untuk mencapainya. Kampanye “Banjarmasin Bersih” dapat menjadi salah satu langkah awal yang efektif untuk meningkatkan kesadaran publik.

Kampanye ini bisa dilakukan melalui berbagai saluran media, mulai dari media sosial yang banyak diakses oleh kalangan muda hingga pemasangan spanduk di tempat-tempat umum, seperti pasar, pusat perbelanjaan, dan area publik lainnya. Hal ini akan memungkinkan pesan kebersihan dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dari yang muda hingga yang tua.

Selain itu, kegiatan langsung yang melibatkan masyarakat juga sangat penting. Pemerintah bisa mengadakan acara edukasi di sekolah-sekolah, komunitas, dan lingkungan masyarakat, seperti pelatihan pemilahan sampah, lomba kebersihan, serta kerja bakti yang mengajak warga untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing. Program-program seperti ini tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan.

Baca Juga :  Peringati Hari Bumi Sedunia, SBI Bersama PT Bandangan Tirta Agung Tanam 1001 Pohon Mangrove

Pendidikan mengenai pemilahan sampah juga harus lebih digencarkan. Saat ini, banyak masyarakat yang masih kurang memahami pentingnya memisahkan sampah organik dan non-organik. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana sampah yang terpisah dengan baik akan mempermudah proses daur ulang dan pengelolaan sampah secara efektif.

Pemerintah bisa bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah untuk menyediakan fasilitas pemilahan sampah di tempat-tempat umum dan perumahan.

Penting juga untuk membangun kesadaran sampah bukan hanya masalah kebersihan, tetapi juga masalah lingkungan yang berdampak pada kualitas hidup. Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan pencemaran air dan udara, serta memperburuk kondisi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah dengan baik tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan kota, tetapi juga untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan Banjarmasin sebagai kota yang ramah lingkungan

Ketiga, Pemanfaatan Teknologi dalam Pengelolaan Sampah

Inovasi dalam pengelolaan sampah sangat dibutuhkan di Kota Banjarmasin, mengingat pesatnya perkembangan kota dan semakin tingginya volume sampah yang dihasilkan setiap harinya.

Salah satu solusi yang sangat potensial adalah penerapan teknologi dalam sistem pengelolaan sampah, khususnya melalui penerapan smart waste management atau manajemen sampah cerdas. Dengan menggunakan teknologi ini, pengelolaan sampah di Banjarmasin dapat dilakukan secara lebih efisien dan terstruktur.

Sistem smart waste management menggunakan perangkat sensor dan aplikasi berbasis data untuk memantau keadaan tempat sampah secara real-time. Misalnya, sensor yang dipasang pada tempat sampah akan dapat mengirimkan informasi secara langsung mengenai tingkat kepenuhan tempat sampah.

Hal ini memungkinkan petugas pengangkutan sampah untuk mengetahui secara tepat, kapan dan di mana saja tempat sampah perlu dikosongkan, sehingga mereka dapat merencanakan rute pengangkutan secara lebih efisien, menghindari penumpukan sampah di area-area yang kurang terjangkau, dan mengurangi biaya operasional yang tidak perlu.

Selain itu, teknologi ini juga dapat mendukung pemilahan sampah yang lebih baik. Dengan pemanfaatan machine learning dan AI (Artificial Intelligence), sistem dapat membantu dalam memilah jenis-jenis sampah berdasarkan kategori yang telah ditentukan, seperti sampah organik, anorganik, dan sampah yang bisa didaur ulang. Hal ini dapat mengurangi kesalahan manusia dalam proses pemilahan dan mempercepat proses daur ulang sampah. Sebagai tambahan, dengan integrasi data melalui aplikasi, masyarakat juga dapat diberikan informasi yang lebih jelas tentang jadwal pengangkutan sampah, lokasi tempat sampah, dan cara yang tepat untuk mendaur ulang sampah mereka.

Manfaat lainnya adalah dalam hal keberlanjutan lingkungan. Dengan pengelolaan sampah yang lebih terorganisir, Banjarmasin dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Teknologi ini juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan kota, karena mereka bisa berperan langsung dalam pemilahan sampah dan mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir.
Pemanfaatan smart waste management ini akan sangat membantu pemerintah kota dalam menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan. Untuk itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mengimplementasikan teknologi ini secara maksimal.

Diharapkan, Banjarmasin dapat menjadi contoh kota cerdas dalam pengelolaan sampah yang tidak hanya mengandalkan solusi konvensional, tetapi juga memanfaatkan kemajuan teknologi demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.

Ke empat, Kolaborasi dengan Sektor Swasta dan Komunitas

Pemerintah Kota Banjarmasin sebaiknya menjalin kerja sama yang lebih erat dengan sektor swasta dan komunitas lokal untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi masalah sampah yang semakin kompleks. Masalah sampah bukan hanya tantangan bagi pemerintah daerah, tetapi juga menjadi isu sosial yang mempengaruhi kesehatan lingkungan dan kualitas hidup warga kota.

Oleh karena itu, pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif sangat dibutuhkan untuk menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Sektor swasta, khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan sampah, memiliki potensi besar dalam menyediakan teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Melalui investasi dalam teknologi daur ulang yang canggih, perusahaan-perusahaan tersebut dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Inovasi dalam teknologi seperti pengolahan sampah organik menjadi kompos, serta pengembangan teknologi untuk mendaur ulang plastik menjadi produk yang berguna, dapat mempercepat proses pengurangan sampah dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, perusahaan swasta juga dapat menginisiasi program pengurangan sampah plastik, yang selama ini menjadi salah satu masalah utama di banyak kota besar. Program-program seperti penggunaan produk alternatif yang ramah lingkungan, kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, serta penyediaan fasilitas daur ulang di tingkat rumah tangga dan tempat usaha, bisa menjadi langkah konkret yang memberikan dampak positif.

Di sisi lain, komunitas lokal memiliki peran yang sangat penting dalam mengubah perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah. Pemerintah Kota Banjarmasin dapat menggandeng berbagai komunitas untuk menjalankan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memilah sampah, mengurangi sampah plastik, serta mengelola sampah secara bertanggung jawab. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal ini akan menciptakan kesadaran kolektif yang mendorong perubahan perilaku masyarakat, yang pada gilirannya akan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.

Lebih jauh lagi, kerja sama ini dapat memperkuat sektor ekonomi lokal, dengan memberikan peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan daur ulang atau usaha pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Sebagai contoh, membuka peluang usaha kecil dan menengah di bidang pengolahan sampah bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi warga setempat sekaligus mengurangi dampak negatif sampah di kota.

Baca Juga :  Hasil Pleno KPU, Lisa Wartono Raih Suara Terbanyak

Pemerintah Kota Banjarmasin harus memfasilitasi kerja sama ini dengan menciptakan kebijakan yang mendukung dan memberikan insentif kepada pihak swasta yang berinvestasi dalam solusi pengelolaan sampah. Dengan adanya kerja sama antara sektor pemerintah, swasta, dan komunitas, diharapkan masalah sampah di Banjarmasin dapat diatasi secara efektif, menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.


Kelima, Penegakan Hukum yang Tegas.

Salah satu cara efektif untuk mengatasi masalah sampah adalah dengan penegakan hukum yang lebih ketat. Pemerintah kota harus memberikan sanksi yang tegas bagi masyarakat atau perusahaan yang terbukti membuang sampah sembarangan.

Penerapan denda atau hukuman lainnya harus diterapkan secara konsisten agar masyarakat semakin disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, penting bagi pemerintah untuk meningkatkan pengawasan di area-area yang rawan terjadi pembuangan sampah sembarangan, seperti di tempat umum, kawasan perumahan, serta area industri.

Penegakan hukum yang lebih ketat juga bisa dilengkapi dengan kampanye kesadaran lingkungan yang lebih intensif. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampak negatif dari pembuangan sampah sembarangan terhadap kesehatan, lingkungan, dan keberlanjutan sumber daya alam. Sebagai contoh, sanksi yang diterapkan harus disertai dengan edukasi yang menggugah kesadaran masyarakat agar tidak hanya takut terhadap hukuman, tetapi juga paham tentang pentingnya menjaga kebersihan untuk masa depan yang lebih baik.

Selain itu, penerapan teknologi juga bisa menjadi alat yang sangat berguna dalam memperkuat penegakan hukum. Penggunaan kamera pengawas di tempat-tempat rawan pembuangan sampah sembarangan, atau bahkan aplikasi pelaporan berbasis smartphone, dapat mempermudah masyarakat untuk melaporkan tindakan pelanggaran hukum. Ini juga akan membuat para pelaku merasa diawasi, yang pada gilirannya akan menekan potensi terjadinya pembuangan sampah sembarangan.

Namun, penegakan hukum bukanlah satu-satunya solusi. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan infrastruktur pengelolaan sampah yang efektif. Pemerintah harus memastikan tersedianya tempat sampah yang memadai dan ramah lingkungan di berbagai titik strategis.

Sementara itu, sektor swasta dapat berperan aktif dalam mendukung program daur ulang dan pengelolaan sampah yang lebih efisien. Masyarakat pun harus terus didorong untuk memisahkan sampah organik dan non-organik serta berpartisipasi aktif dalam program pengelolaan sampah yang ada.

Secara keseluruhan, penegakan hukum yang lebih ketat merupakan langkah awal yang penting dalam mengatasi masalah sampah, tetapi itu hanya akan efektif apabila disertai dengan upaya edukasi, pembangunan infrastruktur, dan kerjasama yang baik antar berbagai pihak. Dengan pendekatan yang holistik ini, kita dapat berharap bahwa lingkungan kita akan semakin bersih dan sehat, dan masalah sampah yang selama ini menjadi tantangan besar dapat teratasi dengan lebih baik.


Ke enam, Mendorong Program Daur Ulang Sampah.

Program daur ulang sampah perlu digalakkan di Banjarmasin untuk mengurangi volume sampah yang semakin meningkat setiap tahunnya. Kota Banjarmasin, yang dikenal dengan julukan “Kota Seribu Sungai,” memiliki tantangan besar dalam mengelola sampah, terutama sampah plastik yang sulit terurai dan mencemari lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah kota harus memiliki strategi yang lebih terstruktur dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan sampah ini.

Salah satu langkah konkret yang dapat diambil adalah dengan membangun pusat daur ulang sampah di berbagai kecamatan yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Pusat-pusat daur ulang ini tidak hanya akan menjadi tempat pengumpulan sampah, tetapi juga menjadi fasilitas edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Setiap kecamatan memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga pusat daur ulang yang tersebar di wilayah-wilayah tersebut akan memudahkan warga untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya, seperti sampah organik, anorganik, dan sampah berbahaya.
Di samping itu, pengelolaan sampah plastik harus menjadi perhatian khusus, mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap lingkungan, terutama pencemaran sungai dan laut. Pemerintah bisa bekerja sama dengan sektor swasta dan lembaga non-pemerintah untuk menyediakan teknologi daur ulang plastik yang efisien dan ramah lingkungan. Program edukasi kepada masyarakat juga harus diperkuat, seperti kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mengganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.

Untuk memperkuat program daur ulang ini, pemerintah dapat memberikan insentif bagi masyarakat yang aktif berpartisipasi dalam pengelolaan sampah, seperti potongan pajak atau penghargaan bagi komunitas yang berhasil mengurangi sampah plastik. Selain itu, penyediaan fasilitas penampungan sampah yang lebih modern dan ramah lingkungan di setiap kawasan juga sangat penting untuk meningkatkan efektivitas program ini.

Selain itu, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam keberhasilan program daur ulang sampah ini. Pemerintah bisa mengadakan pelatihan atau workshop tentang cara mengelola sampah dengan benar di tingkat rumah tangga, serta mengajak komunitas-komunitas lokal untuk berpartisipasi dalam kegiatan daur ulang.

Kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif sampah plastik akan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari di masa depan.

Dengan langkah-langkah yang terencana dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta sektor swasta, program daur ulang sampah di Banjarmasin bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi permasalahan sampah yang semakin kompleks. Kota ini akan menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam mengelola sampah secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Yang jelas, masalah sampah yang semakin menggunung di Banjarmasin adalah masalah yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pemerintah kota harus segera mengambil langkah-langkah yang lebih nyata dan terukur untuk mengatasi masalah ini.

Tanpa tindakan yang cepat dan tepat, Banjarmasin akan semakin terjerat dalam kondisi darurat sampah yang tidak hanya merusak keindahan kota, tetapi juga membahayakan kesehatan dan kualitas hidup warganya. Pemerintah harus memastikan semua pihak, baik itu pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, bergerak bersama untuk menciptakan Banjarmasin yang lebih bersih dan sehat. (*)

Iklan
Iklan