Kotabaru, Kalimantanpost.com – Bupati Kotabaru, H. Muh. Rusli, dalam upayanya membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan wilayah terpencil, lakukan kunjungan resmi ke KEMENSOS (Kementerian Sosial), Republik Indonesia, pekan lalu.
Bupati Rusli secara langsung mengajukan pendirian Sekolah Rakyat di Kabupaten Kotabaru yang dinilai akan menjadi terobosan besar dalam mengatasi kesenjangan pendidikan, terkhusus bagi daerah terpencil dan keluarga kurang mampu.
Kedatangan Rusli disambut oleh Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico, yang memberikan lampu hijau terhadap usulan tersebut. “Kami sangat mendukung hal ini. Kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan agar program Sekolah Rakyat dapat menjangkau mereka yang selama ini tertinggal dari sistem pendidikan formal,” ujar Robben singkat.
Sementara Dalam pertemuan tersebut, Bupati Rusli memaparkan realita di Kotabaru. “Masih banyak anak-anak di Kotabaru yang terputus dari pendidikan hanya karena faktor ekonomi dan geografis, berhubung geografis kabupaten Kotabaru tergolong sulit, yang terdiri dari pulau pulau dan daratan. Sekolah Rakyat akan menjadi cahaya harapan bagi mereka,” ujarnya.
Diterangkan bahwa, Program Sekolah Rakyat adalah inisiatif Kemensos yang menghadirkan pendidikan gratis berkualitas lengkap dengan asrama dan kurikulum berbasis karakter, kepemimpinan, dan keterampilan hidup. Sekolah ini akan mencakup jenjang SD hingga SMA secara terpadu, menjadikan satu tempat belajar sekaligus rumah kedua bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, dan seluruh anggaran pembangunan maupun operasional, ditanggung oleh Kemensos. Pemerintah daerah hanya diminta menyediakan lahan seluas 5 hingga 10 hektare.
“Kami akan menyiapkan lokasi terbaik dalam waktu dekat, dan akan dilakukan survei bersama tim Kemensos.
Jika segala proses berjalan mulus, pembangunan Sekolah Rakyat Kotabaru ditargetkan dimulai pertengahan tahun ini.
Hal Ini akan menjadi sekolah pertama sejenis dan diharapkan menjadi prototipe Nasional dalam menjawab tantangan pendidikan inklusif di Indonesia,” Katanya. bersemangat.
Dengan dukungan penuh pemerintah pusat, tersandar harapan besar bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang, memiliki hak yang sama atas masa depan yang cerah melalui pendidikan yang layak. (and/K-6)