Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

Wagub Kalsel Sebut Perlu Komitmen dan Tim Solid untuk Tekan Angka Stunting

×

Wagub Kalsel Sebut Perlu Komitmen dan Tim Solid untuk Tekan Angka Stunting

Sebarkan artikel ini
IMG 20250416 232310

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Selatan (Kalsel) Hasnuryadi Sulaiman menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam upaya menurunkan angka stunting di Banua.

Hal tersebut diutarakan Bang Hasnur, sapaan akrab Wagub Kalsel, didampingi Wakil Ketua TP PKK Kalsel drg Ellyana Trisya Hasnuryadi saat melakukan pertemuan bersama Koordinator Bidang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalsel sekaligus persiapan pelaksanaan Rembuk Stunting Tahun 2025.

Kalimantan Post

“Kami berharap tentunya bekerja bersama, merangkul semua pihak. Kita harus saling memahami satu sama lain dan jangan sampai ada ego sektoral,” ujar Bang Hasnur, usai pertemuan di rumah dinas, Rabu (16/4/2025) sore.

Selain itu, ia juga menambahkan pentingnya membangun komitmen dan tim yang solid dalam pelaksanaan program ini untuk mencapai hasil yang ditargetkan.

“Kita berharap betul-betul membentuk tim dalam satu kesatuan. Tadi juga masing-masing pihak sudah menyampaikan komitmennya. Mudah-mudahan kita bisa selaras dengan program nasional, sehingga di daerah juga dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.

Ditambahkan, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Muslim, bahwa penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan semata, tetapi memerlukan kontribusi dari semua sektor.

“Dengan komitmen dari Gubernur dan Wakil Gubernur, kami percaya bahwa semua lintas sektor akan berkontribusi dalam intervensi, baik yang bersifat spesifik maupun sensitif,” jelas Muslim.

Ia juga menjelaskan, bahwa hanya 30 persen faktor penyebab stunting berasal dari sektor kesehatan, sementara 70 persen sisanya berada di luar sektor tersebut, seperti sanitasi, pendidikan, hingga ekonomi keluarga.

“Kalau intervensi kesehatan itu jangka pendek dan terukur, khususnya pada 1.000 hari pertama kehidupan. Tapi intervensi sensitif bersifat jangka menengah hingga panjang. Dan itu perlu diorkestrasi oleh Bappeda agar bisa disinergikan secara menyeluruh,” bebernya.

Baca Juga :  Jajaran Pimti Kemenkum Kalsel Ikuti Penilaian Kompetensi JPT Pratama Tahun 2025

Tentunya, diharapkan sinergitas dari seluruh pemangku kepentingan di Kalsel untuk menyatukan visi, saling mendukung demi mencapai target penurunan stunting yang signifikan di Banua. (Opq/KPO-1)

Iklan
Iklan