Martapura, Kalimantanpost.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Banjar menggelar Focus Group Discussion (FGD) Standar Pelayanan Publik dan Pembinaan Statistik Sektoral Pencanangan Desa Cantik Tahun 2025.
Kegiatan ini dibuka Kepala Bappedalitbang Nashrullah Shadiq, bertempat di Aula Baiman, Martapura, Selasa (29/04/2025).
Nashrullah menyampaikan pentingnya data sebagai landasan pembangunan desa yang terukur dan berkelanjutan.
“Pemkab Banjar sangat mendukung Program Desa Cantik dengan lokasi di Desa Melayu Ilir, Martapura Timur, sehingga pemerintah desa dapat membangun dengan basis data yang akurat dan tepat sasaran,” ujarnya.
Nashrullah menegaskan, program ini akan memperkuat kapasitas aparatur desa dan membuka kolaborasi pembangunan berbasis data, mulai perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pembangunan desa.
“Kami berharap program ini tidak hanya agenda jangka pendek, namun berkelanjutan dan menjadi budaya kerja desa,” tandasnya.
“Kami juga berharap, desa-desa di Kabupaten Banjar mampu menjadi model pembangunan berbasis data berkualitas, akuntabel dan partisipatif,” tambahnya.
Kepala BPS Kalsel Mukhamad Mukhanif menjelaskan pentingnya data dalam membangun desa.
Menurutnya, data digunakan sebagai dasar informasi roses pembangunan, mulai tahap perencanaan (menentukan target dan strategi), pelaksanaan (memantau perkembangan) hingga evaluasi (mengukur efektivitas dan dampak pembangunan).
“Tanpa data berkualitas, pembangunan desa dapat meleset dari sasaran, tidak bisa dikontrol serta tidak memiliki landasan kuat untuk perbaikan kedepan,” jelasnya.
Selain itu, dijelaskan pula mengenai peran BPS mendukung program ini. Berdasarkan UU No 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Perpres No 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, BPS memiliki peran sebagai pembina data statistik nasional.
“Program Desa Cantik (Cinta Statistik) merupakan upaya pembinaan desa dan kelurahan meningkatkan kualitas data dari bawah (bottom-up) guna mendukung pembangunan desa yang lebih tepat sasaran. Ini juga sejalan amanat UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang menekankan pentingnya sistem informasi desa,” katanya.
Hadir perwakilan DPMD, Kepala Bidang Keuangan dan Aset Desa Eddy Elminsyah Jaya dan Kepala Desa Melayu Ilir. (Wan/K-3)