Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Hampir 8 Tahun Lebih Tak Tersentuh, Kebun Binatang Jahri Saleh Mirip Hutan

×

Hampir 8 Tahun Lebih Tak Tersentuh, Kebun Binatang Jahri Saleh Mirip Hutan

Sebarkan artikel ini
Hal 5 3 KLm Mirip Hutan
KEBUN BINATANG- Wali Kota Banjarmasin, HM Yamin HR saat berada di Ojek Kebun Wisata Jahri Saleh Bajarmasin. (KP/Zaidi)

Ini seharusnya jadi tempat bersantai warga, membawa anak-anak melihat hewan. Tetapi keadaannya sungguh menyedihkan dan tampak kurang perhatian dan sentuhan

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Hampir 8 tahun lebih kurang sentuhan dari Pemerintah Kota Banjarmasin, kondisi Kebun Binatang Mini (KBM) Jahri Saleh yang pernah menjadi objek wisata di era kepemimpinan Alm H Sofyan Arpan kini kondisinya sangat memprihatinkan dan mirip hutan.

Baca Koran

Dengan kondisi tersebut spontan mendapat sorotan Wali Kota Banjarmasin, H. M Yamin HR. Bahkan dalam kunjungan yang spontan tersebut politisi Gerinda Kota Banjarmasin, Selasa (13/5/2025), Yamin menganggap, kondisi KBM sekarang lebih mirip hutan yang dipenuhi sampah ranting dan dedaunan.

“Ini seharusnya jadi tempat bersantai warga, membawa anak-anak melihat hewan. Tetapi keadaannya sungguh menyedihkan dan tampak kurang perhatian dan sentuhan,” ucap Wali Kota HM Yamin Yamin dengan kepela berkerut, usai kunjungan.

Oleh sebab itu, Pemko Banjarmasin harus segera turun tangan memperbaiki dan menghidupkan kembali KBM agar bisa menjadi tempat rekreasi favorit warga. “Kalau dilihat sekarang, kondisinya lebih mirip hutan dibandingkan kebun binatang,” ucap Yamin sambil geleng-geleng kapala.

Disisi lain, seiring dengan keterbatasan lahan yang hanya mencapai 1,6 hektare, KBM Jahri Saleh dinilai tidak layak menyandang status kebun binatang. Pemko pun berencana mengubah konsep tempat ini menjadi Taman Edukasi Satwa, sebagai alternatif bagi masyarakat, terutama pelajar.

“Walaupun tak bisa jadi kebun binatang, masih bisa jadi tempat edukatif untuk anak-anak. Mereka bisa mengenal satwa secara langsung, tidak hanya dari layar gadget,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarmasin, Yulianysah Effendi.

Dengan skema taman edukasi satwa, Pemko akan menggandeng sekolah-sekolah untuk kunjungan rutin, bahkan membuka opsi kerja sama seperti program kunjungan mingguan dari TK hingga SMP. Pihaknya pun berencana akan membenahi secara menyeluruh.

Baca Juga :  Ditunjuk Jabat Plt Komisaris Utama PAM Bandarmasih, Edy Siap Jalankan Amanah Sebaik-baiknya

“Mulai dari bangunan, kandang, halaman, hingga penataan pohon akan diperbaiki. Lingkungan harus bersih, nyaman, dan bebas bau agar pengunjung merasa betah,” ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan syarat dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), sebuah kebun binatang minimal harus memiliki lahan seluas dua hektare agar dapat memelihara satwa yang dilindungi.

“Akibat tidak terpenuhinya syarat tersebut, beberapa satwa seperti buaya, kakatua dan rusa telah ditarik oleh BKSDA,” ucapnya, mengakhiri. (Sfr/K-3)

Iklan
Iklan