BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Sebagai bagian dari upaya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) di sektor konstruksi yang handal, Politeknik Kotabaru melaksanakan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Gabungan Ahli Teknik Nasional Indonesia (GATENSI) Kalimantan Selatan.
MoU yang dilaksanakan di Aussie Coffe Banjarmasin itu berkenaan dengan memberikan kesempatan Uji Kompetensi Kerja (UKK) oleh GATENSI Kalsel bagi fresh graduate mahasiswa teknik sipil di Politeknik Kotabaru.
Dimulai dari penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Politeknik Kotabaru dan Ketua Gatensi Kalsel. Poin dari MoU tersebut adalah memberikan mahasiswa dan lulusan kesempatan lebih luas dalam memperoleh pelatihan serta sertifikasi keterampilan kerja (SKK).
Direktur Politeknik Kotabaru, M Rezki Oktavianoor SSos, MSi mengaku bersyukur atas terjalinnya MoU bersama GATENSI Kalsel itu.
Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi langkah terukur dalam mewujudkan SDM lulusan Teknik Sipil yang handal.
“Jadi, kami sebagai lembaga pendidikan, terutama di prodi teknik sipil, tentu memerlukan uji kompetensi bagi mahasiswa kami, dalam rangka pemenuhan SDM yang mampu berdaya saing,” kata Rezki disela penandatanganan MoU tersebut.
Lebih lanjut, dipaparkannya setelah MoU itu ada 17 mahasiswa yang akan mengikuti UKK, ditambah para alumni dan mahasiswa yang terminal beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah lulusan atau alumni disini terutama teknik sipil, sangat sulit kami temukan yang belum bekerja, mereka sudah tercover oleh perusahaan yang bekerjasama dengan Politeknik Kotabaru,” ujarnya.
“Ini lah faktor yang melandasi kami MoU dengan GATENSI sebagai LSP. Kami menginginkan lulusan disini memiliki kompetensi yang memang diakui dari lembaga,” tambah Rezki.
Sementara itu, Ketua Gatensi Kalsel, Ir Khuzaimi mengungkapkan, Gabungan Tenaga Ahli Nasional Indonesia (Gatensi) Kalimantan Selatan terus bergerak maju untuk mencetak SDM yang handal.
Menurutnya, finish dari MoU itu adalah menjadi sebuah langkah strategis dalam menjembatani dunia akademik dengan industri tenaga ahli.
Lebih lanjut, Khuzaimi mengungkapkan soal biaya UKK tentu menjadi lebih murah dan terjangkau, karena para peserta merupakan fresh graduate yang sudah menjalin MoU bersama GATENSI.
“Ketika mereka lulus dari kampus itu dengan modal ijazah dan sertifikat kompetensi itu, mereka dengan mudah dapat memasuki perusahaan-perusahan yang bergerak di bidang konstruksi,” kata Khuzaimi.
Adapun soal perluasan kantor cabang, Khuzaimi mengungkapkan saat ini bagi para pekerja konstruksi yang berada di ujung Kalsel, seperti di Kotabaru dan Tabalong sudah memiliki kantor cabangnya masing-masing. Ini tentu katanya akan lebih mempermudah pekerja konstruksi yang ingin mengikuti UKK.
“Langkah ini kita berikan, sekira para pekerja konstruksi yang ingin mendapatkan sertifikat lebih nyaman dan lebih mudah utamanya karena jaraknya yang sudah dekat,” ujar Khuzaimi.
Ia menambahkan, semakin banyak para pekerja konstruksi yang mengikuti UKK di Kalimantan Selatan, maka akan semakin banyak pula bermunculan para tenaga ahli yang memiliki kompeten di Banua tersebut.
“Maka kita tidak perlu lagi mendatangkan tenaga ahli dari pulau Jawa atau provinsi lainnya, karena kita sudah banyak memiliki tenaga ahli di Kalimantan Selatan nantinya,” bebernya.
“Seiring tuntutan zaman dalam peningkatan sumber daya manusia di sektor konstruksi, di Kalimantan Selatan saat ini sudah mumpuni dan mulai mampu bersaing dengan yang ada di Pulau Jawa dan provinsi lainnya ini,” tutup Khuzaimi. (sfr/KPO-3)