Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hulu Sungai Tengah

Dua Pelajar Jakarta Tanam 3.000 Rotan di Pegunungan Meratus

×

Dua Pelajar Jakarta Tanam 3.000 Rotan di Pegunungan Meratus

Sebarkan artikel ini
aa 1
Kirana Arthanti dan Christophe Sulaiman

Barabai, KP – Pelajar SMA asal Global Jaya School Kiranamulya Budi, Kirana Arthanti dan Christophe Sulaiman (Jakarta Intercultural School) menanam 3.000 pohon rotan di Pegunungan Meratus Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Kirana, Kamis (12/6), mengatakan kegiatan didukung program Forest and Other Land Use (FOLU), Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), serta Kementerian Kehutanan.

Baca Koran

Diketahui, rotan merupakan produk hutan bukan kayu yang tumbuh cepat dan dapat diperbarui, sangat penting untuk pelestarian hutan.

Sehingga, proyek Rattan for Life secara langsung mendukung target iklim nasional dan global, terutama inisiatif FOLU Net Sink 2030.

“Proyek ini memadukan aksi pemuda dengan ilmu geospasial dengan memberdayakan masyarakat terutama Dayak Meratus,” kata Pelajar Jakarta Kirana.

Kirana dan Christophe memanfaatkan data satelit, peta tanah, dan analisis kontur untuk mengidentifikasi lahan terdegradasi, sehingga penanaman rotan dapat tumbuh optimal, serta membantu memulihkan hutan yang rusak.

Setiap lokasi penanaman telah diverifikasi di lapangan dan ditandai dengan GPS, menciptakan peta digital untuk pemantauan transparan dan penelitian selanjutnya.

Pendekatan berbasis data ini menegaskan peran teknologi dalam upaya konservasi berbasis komunitas, terlebih melibatkan masyarakat Dayak Meratus yang kehidupannya memang dekat dengan pemanfaatan hasil alam.

Sementara itu, Christophe menambahkan pihaknya tidak ingin hanya menanam, melainkan menanam dengan cerdas dan tepat dengan bantuan teknologi.

Inisiatif ini juga menjadi platform edukasi untuk mendorong masyarakat dan generasi muda di seluruh negeri terlibat dalam pelestarian lingkungan dengan teknologi modern dan metodologi berbasis data.

Kedua pelajar tersebut berharap rotan yang ditanam ini dapat tumbuh sesuai harapan, serta bisa memberikan manfaat lingkungan serta manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, terutama Dayak Meratus.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Kepada Yonif 621 yang Lama, Selamat Bertugas di Tempat yang Baru

Small Grant Program Leader Kementerian Kehutanan, Syahida Aziziya Al Ahmady menyampaikan pihaknya bersama BPDLH mengapresiasi proyek Rattan for Life ini sebagai contoh kepemimpinan pemuda dan konservasi inovatif di Indonesia.

Kedua siswa terpilih tersebut merupakan peserta yang termuda yang telah melalui proses seleksi dan menyisihkan ribuan peserta lainnya.

Aksi kecil ini diharapkan dapat jadi langkah besar pada masa mendatang, terlebih rotan mampu menyerap karbon dan memiliki nilai ekonomi, serta dapat menciptakan keseimbangan emisi dan menjadikan bumi yang lebih baik.

“Kami sangat senang ada generasi muda yang peduli terhadap lingkungan. Setelah ditanam ini mohon dirawat dengan baik.” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten HST Muhammad Yani mengatakan proyek ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah yang menjaga kelestarian lingkungan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

“Proyek rotan yang dijalankan Kirana dan Christophe ini berbasis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang merupakan bagian dari kekayaan biodiversity.

Ini sebuah langkah awal generasi muda dari luar dalam pengembangan hutan secara lestari dan berkelanjutan,” katanya.

Yani berharap proyek gagasan dua pelajar SMA ini dapat menggugah generasi muda di Kabupaten HST untuk turut menanam rotan dan memanfaatkannya untuk kelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi.

Pambakal (Kepala Desa) Hinas Kiri Matnor mengungkapkan rotan memiliki potensi besar untuk dikembangkan di kawasan Pegunungan Meratus, terutama Desa Hinas Kiri, karena akar rotan mampu menyerap dan menyimpan air.

“Hal ini penting mengingat Meratus merupakan sumber mata air utama bagi masyarakat sekitar,” tutur Matnor.

Penanaman 3.000 pohon rotan tersebut di atas lahan seluas dua hektare di kawasan Pegunungan Meratus dengan melibatkan masyarakat setempat dan dibimbing dua pegiat lingkungan berprestasi nasional, yaitu Kosim dan Mas Jiwo Pogog. (ant/K-2)

Baca Juga :  Wujud Kepedulian Lingkungan, Kodim 1002/HST Tanam 200 Pohon di Pengambau Hilir Luar

Iklan
Iklan