Martapura, KP – Sejak 2016, Bank Sampah Sekumpul sudah menggunakan platform digital, namun masih banyak yang belum memahami secara benar aplikasi tersebut.
“Kemudian pada 2020 kembali digali platform digital tersebut untuk lebih dikembangkan lagi 2025 ini,” kata Direktur Bank Sampah Sekumpul Martapura Dewi Heldayati di sesi talkshow Bakisah (Bijak Kelola Sampah) Radio Suara Banjar, Kamis (12/06/2025).
“Saat ini kami masih menggunakan ‘Mysmash’. Aplikasi yang berfokus pada pengelolaan sampah, khususnya bank sampah,” ungkapnya.
Aplikasi yang menawarkan, lanjutnya, fitur mencari bank sampah terdekat, membuat permintaan penjemputan sampah serta toko online untuk menjual hasil kerajinan sampah. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur melihat saldo tabungan sampah yang bisa digunakan untuk pembayaran online.
“Aplikasi Mysmash bertujuan memudahkan masyarakat mengelola sampah dan meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan yang lebih baik. Aplikasi ini juga dapat digunakan pemerintah daerah memantau pengelolaan sampah di daerahnya,” tandasnya pada program talkshow milik Diskominfostandi tersebut.
Tahun ini, sambungnya, pihaknya siap menginput semua data dan nanti semua bank sampah binaan juga masuk di aplikasi Mysmash, sehingga masyarakat, baik di Martapura dan Banjarbaru dapat mengetahui kemana menabung sampah pada bank sampah terdekatnya.
“Bagi masyarakat yang selama ini tidak dapat mengantar sampah karena kendala jarak, di aplikasi ini ada sistem jemput sampah yang tersistem dan itu akan kami gali sistemnya agar terlaksana baik,” ucapnya.
Platform digital, lanjut Dewi, akan memudahkan masyarakat, khususnya Gen Z yang saat ini harus peduli dengan penanganan dan pemilahan sampah. Dia berharap dari penduduk yang jumlahnya besar dari usia muda, mendapatkan penyadaran akan tanggung jawab pengelolaan sampah
“Sosialisasi juga terus kami sampaikan pada nasabah untuk mendownload aplikasi Mysmash, juga kepada anak muda,” ungkap Dewi. (Wan/K-3)