BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Separuh dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Banjarmasin masih belum memenuhi kouta Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dibuka Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
Padahal jika dihitung jumlah keseluruhan lulusan dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Banjarmasin jauh lebih banyak ketimbang kouta SPMB di SMPN yang ditetapkan Disdik Kota Banjarmasin pada 2025 ini.
Hal ini pun membuat Disdik Kota Banjarmasin kebingungan, bahkan Plt Kepala Bidang SMP Disdik Kota Banjarmasin, Yul Poliatma Rachmanu mengaku hingga saat ini masih belum menemukan titik permasalahan dari mengapa belum terpenuhinya kouta SPMB di Kota Banjarmasin, khususnya tingkat SMP.
“Kalau untuk tahun ini SPMB tingkat SMP dikunci dengan jalur afirmasi, domisi, prestasi akademik dan non akademik, kemudian mutasi,” ungkap Yul.
“Jadi tahun ini untuk sekolah tertentu yang dianggap favorit, sampai 18 Juni sudah terpenuhi koutanya,” tambahnya.
Namun, terdapat 17 sekolah dari total 35 SMPN di Banjarmasin yang masih belum terpenuhi koutanya.
Pria yang akrab disapa Yul itu mengaku keheranan dengan fenomena ini, menurutnya, jumlah lulusan SD itu lebih banyak ketimbang kouta SPMB yang ditetapkan, namun fakta yang terjadi di lapangan, lebih dari separuh SMP yang masih belum memenuhi kouta.
“Kami belum tau penyebabnya, malah ada sekolah di tengah kota itu masih ada 100 kursi lagi yang tidak terpenuhi,” bebernya.
Oleh karena itu, Yul menyikapi persoalan tersebut dengan berencana membuka kembali SPMB offline, namun ia belum bisa memastikan kapan dan berapa lama durasi SPMB offline tersebut akan dilangsungkan.
“Dinas kemungkinan besar akan menginstruksikan kepada sekolah yang belum terpenuhi koutanya untuk membuka pendaftaran secara offline,” tutupnya. (sfr/KPO-4)