Jakarta, KP — Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, terus mendorong percepatan pembangunan Sekolah Rakyat di wilayahnya. Upaya tersebut ditunjukkan dengan kunjungan resmi Bupati Tapin H. Yamani dan Wakil Bupati H. Juanda ke Kementerian Sosial RI di Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025.
Kedatangan jajaran Pemerintah Kabupaten Tapin ini disambut langsung oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf.
Dalam pertemuan itu, Bupati menyampaikan kesiapan daerahnya untuk mendukung penuh rencana pembangunan Sekolah Rakyat sebagai salah satu solusi pemerataan akses pendidikan di wilayah pedalaman Tapin.
Menurut Yamani, Pemkab telah menyerahkan seluruh data pendukung kepada Kementerian Sosial, termasuk kelengkapan administrasi dan kesiapan lahan. Ia berharap Tapin bisa masuk dalam daftar tahap pertama atau kedua pembangunan nasional yang dijadwalkan akan dimulai pada September mendatang.
“Mudah-mudahan bisa direalisasikan dalam dua bulan ke depan. Kami sangat siap, tinggal menunggu dukungan penuh dari pusat,” ujar Bupati Yamani usai pertemuan.
Sekolah Rakyat ini dirancang untuk menjangkau masyarakat di kawasan yang selama ini sulit mengakses layanan pendidikan formal. Tapin memilih wilayah Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan sebagai lokasi proyek karena letaknya strategis dan memiliki kebutuhan yang mendesak terhadap fasilitas pendidikan.
Lahan seluas 12,62 hektare telah disiapkan oleh Pemkab Tapin untuk mendukung pembangunan fisik Sekolah Rakyat. Lahan tersebut berada di kawasan yang memungkinkan dibangunnya berbagai unit pendidikan terpadu, dari pendidikan dasar hingga kejuruan.
“Kami ingin menghadirkan pendidikan yang terjangkau dan bermutu di daerah terpencil. Sekolah Rakyat ini bukan hanya soal gedung, tapi juga soal pemerataan hak warga atas pendidikan,” ujar Yamani.
Pemerintah Kabupaten Tapin menilai program Sekolah Rakyat yang diinisiasi Kementerian Sosial sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Tapin.
Dengan dibangunnya kompleks pendidikan terpadu, diharapkan siswa dari berbagai desa dapat bersekolah di satu kawasan yang lengkap dan terfasilitasi.
Wakil Bupati H. Juanda menambahkan, pembangunan ini tidak hanya berdampak pada pendidikan, tetapi juga membuka akses ekonomi dan sosial baru di wilayah sekitar.
“Pendidikan adalah pintu masuk bagi perubahan. Kami ingin generasi Tapin punya kesempatan yang sama seperti daerah maju lainnya,” katanya.
Kementerian Sosial menyambut baik kesiapan Tapin dan berjanji akan mempelajari proposal yang telah disampaikan.
Jika disetujui, Tapin akan menjadi salah satu daerah percontohan Sekolah Rakyat di Kalimantan Selatan, yang mengedepankan akses inklusif bagi anak-anak di wilayah tertinggal. (abd/rel/K-6)