BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) menegaskan telah memberikan pendampingan sejak awal terhadap korban kasus pelecehan seksual yang belakangan viral di media sosial.
Menurut Kepala UPTD PPA Kota Banjarmasin, Susan, pihaknya sudah menangani kasus ini sejak 18 Juni 2025, jauh sebelum kasus tersebut ramai diperbincangkan publik.
“Kasus ini sudah lama kita tangani. Pendampingan terhadap korban dilakukan sejak awal dan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku,” jelas Susan, Kamis (3/7/2025)
Dikatakan Susan, kondisi korban saat ini mulai membaik, baik secara psikologis maupun kesehatan.
Dimana, pendampingan menyeluruh terus dilakukan, termasuk saat proses medis terkait kehamilan hingga tahap pemeriksaan di kepolisian.
“Korban terus kita dampingi dari awal. Termasuk saat pemeriksaan medis hingga pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di kepolisian,” ungkapnya.
Susan juga mengungkapkan, kehamilan korban pertama kali diketahui oleh ibunya pada saat pemeriksaan di bidan sekitar Maret 2025. Saat itu, sang ibu curiga karena tubuh anaknya mendadak membesar.
“Ibunya khawatir anaknya sakit karena mendadak gemuk. Setelah diperiksa, ternyata anaknya sedang hamil dengan usia kandungan yang sudah memasuki tujuh bulan,” ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa dugaan persetubuhan sudah terjadi sebanyak sepuluh kali, sejak akhir September 2024. Sebagian besar terjadi di rumah terduga pelaku, dan satu kali di rumah korban. Korban juga mengaku mendapat intimidasi dari pelaku.
“Korban mengaku perbuatan itu dilakukan sebanyak 10 kali, dan sempat mengalami intimidasi,” kata Susan lagi.
Sebelumnya, pihak keluarga korban sempat meminta pertanggungjawaban dari pelaku yang mengaku bersedia bertanggung jawab. Namun, karena tidak ada titik temu, akhirnya pihak keluarga memilih memviralkan kasus ini di media sosial.
“Yang jelas, kami dari UPTD PPA Kota Banjarmasin tetap berkomitmen memberikan pendampingan penuh kepada korban hingga saat ini,” tutupnya.(yul/KPO-4)