oleh: DR Syafiq Riza Basalamah MA
Dosen STDI Imam Syafi’i Jember
Hal yang tak bisa manusia hindari adalah ketetapan Allah azza wajalla, seberapapun ia berusaha menghindar namun jika Allah tetapkan hal tersebut menimpanya, ia tidak akan bergeming. Sebaliknya, bagaimanapun jalannya tertutup, jika Allah sudah menakdirkan, tak akan pernah benar-benar pergi.
Allah Berikan Hidayah Bagi Mereka Yang Beriman
Hidayah adalah hal paling berharga yang hendaknya seseorang berlomba mencapainya. Maka jika Allah berikan berikan iming-iming hidayah dan tambahannya, orang beriman tak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Allah azza wajalla mengabarkan salah satu bentuk upaya untuk mendapatkan hidayah tadi dalam firman-Nya (yang artinya),
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At Taghabun : 11).
Hidayah Itu Berupa Keyakinan Yang Kuat
Bentuk keimanan seorang hamba adalah mengimani bahwa takdir Allah azza wajalla terdapat hikmah yang besar di dalamnya. Sebagaimana disebutkan dalam surat at Taghabun ayat 11 di atas. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan terkait tafsiran ayat 11 dari surat at Taghabun,
“Yaitu (hidayah yang Allah berikan -pent) berupa keyakinan kuat bahwa segala sesuatu yang ditakdirkan menimpanya tidak akan pernah meleset dan segala sesuatu yang memang tidak ditakdirkan untuknya maka sama sekali tidak akan pernah ia gapai.” (Tafsir al Qurthuby).
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Jum’at, 11 Muharram 1442 H / 20 Agustus 2021