Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

“Kalsel Darurat Karhutla”

×

“Kalsel Darurat Karhutla”

Sebarkan artikel ini
1 utama 5 klm 8 cm karhutla

Hingga 24 Juli 2025, terdeteksi 1.200 titik api.

BANJARMASIN, KP – Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kalimantan Post

Karena ini melihat hingga 24 Juli 2025, terdeteksi 1.200 titik api.

Disoroti beberapa wilayah rawan, termasuk Hulu Sungai Selatan (HSS), Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan Batola.

Keberadaan titik api dekat Bandara Internasional Syamsudin Noor menjadi perhatian khusus mengingat perannya sebagai pusat ekonomi Kalsel.

“Wilayah tersebut perlu diwaspadai karena lokasinya juga ada yang berdekatan dengan Bandara Internasional Syamsudin Noor, yang menjadi jantung ekonomi Kalsel,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, di Banjarmasin Kamis (31/7).

Ia menegaskan, langkah kesiapsiagaan terus ditingkatkan sesuai arahan Gubernur Kalsel.

Salah satunya adalah penguatan regulasi dan dokumen strategis kebencanaan yang telah diapresiasi oleh BNPB pusat.

“Kita sudah memiliki dokumen Penanggulangan Bencana Daerah 2025–2029 yang disusun selaras dengan visi dan misi Gubernur,” jelasnya.

Selain itu, BPBD Kalsel juga memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Saat ini, menurutnya terdapat 30 tenaga kebencanaan bersertifikasi internasional tingkat ASEAN.

“Kalau ada negara ASEAN yang membutuhkan bantuan penanggulangan bencana, Kalsel sudah siap diperbantukan karena memiliki SDM yang bersertifikat internasional,” tambahnya.

Dari sisi peralatan, Bambang menyebut BPBD juga telah didukung dengan sarana prasarana yang memadai untuk penanggulangan bencana, termasuk dalam mengantisipasi karhutla.

Hal ini menurutnya tak lepas dari dukungan Gubernur dan DPRD Kalsel dan lembaga terkait lainnya yang terus mendorong penguatan penanggulangan kebencanaan.

Selain itu, menghadapi puncak musim kemarau yang terjadi pada Agustus, BPBD Kalsel bersama BNPB dan BMKG telah mengusulkan program modifikasi cuaca. Rencana ini akan dilaksanakan jika terjadi cuaca ekstrem dan kebakaran meluas.

Baca Juga :  Pemenang Desain Logo dan Tema Hari Jadi Provinsi Kalsel

“Kami telah mengusulkan agar dilakukan rekayasa hujan buatan, terutama di sekitar Bandara Syamsudin Noor, dengan memperkuat bendungan dan sumber air lainnya,” jelas Bambang. (*/nau/K-2)

Iklan
Iklan