BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Zainal Hakim, geram melihat aksi penolakan warga Sungai Andai terhadap proyek pembangunan TPS3R di RT 70 Kelurahan Sungai Andai Banjarmasin Utara.
Bahkan legislator dari fraksi PKB itu menuding jika penolakan tersebut dipicu oleh kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemko Banjarmasin dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup terkait proyek pembangunan TPS3R tersebut.
Zainal meminta agar DLH lebih masif untuk menjalankan sosialisasi agar para warga setempat tidak melakukan penolakan lagi, karena ia merasa TPS3R tersebut sangat diperlukan.
“Yang penting itu adalah, sebuah program pemerintah harus tetap dijalankan, tapi disisi lain hak-hak warga juga diperhatikan, jadi jangan sampai nantinya, warga berpikiran hak-haknya ini dirampas,” kata Zainal Hakim.
Ia pun sempat menggebrak meja, saat dikonfirmasi oleh sejumlah awak media terkait penolakan warga, sulit untuk ditafsirkan apa arti dari gebrak meja tersebut, namun kuat dugaan ia kesal melihat penolakan tersebut.
Lepas dari itu, ia menegaskan pentingnya sosialisasi dari Pemko dalam sebuah pembangunan, karena ujarnya, pemerintah adalah ujung tombak dari pembangunan termasuk TPS3R.
“Tapi disini kita harus lihat, Pemerintah jangan hanya mengejar target program, dengarkan aspirasi dari masyarakat, khususnya warga yang terdampak,” pesan Zainal.
Terakhir, ia meminta agar dirinya jangan langsung dibenturkan dengan Wali Kota Banjarmasin, ia meminta agar objektif memandang sebuah peristiwa, dimana disini adalah pentingnya komunikasi bersama antara DLH Banjarmasin dan warga terdampak.
“Pembangunan ini kan di tempat padat penduduk, jadi wajar lah harus clear and clean dulu, baru lanjut pengerjaan,” tutupnya. (sfr/KPO-4)