Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

BUMI YANG PENYABAR

×

BUMI YANG PENYABAR

Sebarkan artikel ini
Ahmad Barjie B
Ahmad Barjie B

Oleh : AHMAD BARJIE B

Bumi adalah makhluk Allah paling sabar. Biar disakiti (digali), ia bahkan membalasnya dengan kenikmatan. Dari perut bumi, diperoleh barang tambang, emas, intan, permata, batubara, minyak, gas bumi, dll. Dari bumi juga diperoleh sumber air dan mineral.

Kalimantan Post

Biar dikencingi dan ditaburi kotoran, sampah dan limbah sembarangan, bumi tetap tidak sakit hati. Bekerjasama dengan cacing, ulat, bakeri dan jasad renik lain, bumi mendaur ulang kotoran, sampah, dan limbah menjadi pupuk alam dan organik. Dari sini lalu tumbuh rumput, sayur dan buah-buahan untuk konsumsi makhluk hidup.

Manusia seharusnya salut pada bumi. Penulis teringat dengan kuliah lingkungan hidup oleh Prof Dr Emil Salim di UI Salemba 1987 silam. Ia menekankan, manusia tidak seharusnya berjalan tegak membusungkan dada tanda sombong, melainkan harus merunduk sebagai tanda hormat ke bumi. Kita harus memberi hormat pada cacing, ulat, dan lainnya karena atas jasa mereka bumi jadi subur. Bumi akan gersang, dan tandus bila tidak ada cacingnya.

Ada kalanya bumi juga marah lewat gempa dan tanah longsor. Tapi itu umumnya karena kesalahan manusia sendiri. Sebab tiada kerusakan di darat dan laut kecuali akibat ulah manusia. Sekarang ini kerusakan bumi, alam dan lingkungan hidup sudah sangat parah. Hutan ditebang, tanah ditambang, terjadi hutan gundul, lahan kritis, kebakaran dan segala macam ulah manusia. Seharusnya, bumi digali dengan tetap terkendali, dan manfaatnya pun harus sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sebab bumi milik semua orang, bukan milik orang perorangan atau korporasi. Negara hanya pemenang amanah, untuk mengatur pengelolaan dan peruntukannya.

Bumi yang sabar mengemban tugas, seharusnya mensupport manusia agar selalu tegar menjalani hidup. Biar disakiti, dihina dan dilecehkan harus tetap konsisten bila memang untuk kebenaran. Bahkan tetap berharap orang yang menyakiti akan sadar. Nabi SAW pernah ditawari malaikat untuk menimpakan Gunung Uhud dan pegunungan di sekitar Kota Thaif kepada kaumnya yang zalim, tapi beliau menolak, bahkan tetap berdoa dan berdakwah, sehingga kaumnya selamat.

Baca Juga :  Persatuan Bukan Persatean

Dari berbagai penciptaan alam, seperti langit dan bumi sudah tergambar betapa besarnya kemahakuasaan Allah, belum lagi beragam ciptaan yang lain. Sungguh Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya, dan Maha Besar Allah dengan segala ciptaan-Nya.

Iklan
Iklan