BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap helikopter tipe BK117 D3 yang jatuh di kawasan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, resmi ditutup. Seluruh korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Pengumuman ditutupnya operasi SAR disampaikan Direktur Operasi SAR, Laksamana Pertama TNI Yudha Bramantyo, dalam konferensi pers bersama Gubernur Kalsel H Muhidin, Kapolda Kalsel, Pangdam VI/Mulawarman, Ketua DPRD, Danrem 101/Antasari, serta unsur Forkopimda lainnya, Jumat (5/9/2025), di RS Bhayangkara Polda Kalsel.
“Hari ini, operasi SAR saya nyatakan selesai dan ditutup,” ujar Yudha Bramantyo.
Seluruh jenazah telah diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk proses autopsi dan identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara.
Sementara itu, Gubernur Kalsel Muhidin menjelaskan helikopter tersebut membawa delapan orang penumpang, termasuk tiga warga negara asing (WNA) asal Australia, Brasil, dan India.
“Sebagian korban masih dapat dikenali, namun ada juga yang sulit diidentifikasi karena tubuh terbakar hingga menjadi abu,” jelas Gubernur.
Diungkapkan Muhidin, pihak keluarga korban sudah berada di Banjarmasin untuk menunggu proses identifikasi lebih lanjut.
Dalam hal Pemprov Kalsel siap memfasilitasi pemakaman di wilayah setempat apabila dibutuhkan.
Namun, keluarga korban memilih untuk memulangkan jenazah ke negara asal masing-masing setelah proses identifikasi selesai.
Namun, yang menjadi pertanyaan hingga saat ini, kedatangan tiga warga negara asing (WNA) ke Kalsel belum ada kejelasan resmi terkait tujuan kedatangan para penumpang helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu.
Sekedar informasi, helikopter lepas landas dari Bandara Gusti Samsir Alam, Kotabaru menuju Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalteng, Senin (1/9/2025) pagi. Namun, dalam perjalanan melintasi kawasan Mantewe, pesawat mengalami gangguan dan jatuh hingga terbakar. (yul/KPO-4)