Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Pustaka di Layar Kaca

×

Pustaka di Layar Kaca

Sebarkan artikel ini

(Momentum Hari Televisi Nasional 2025)

Oleh : Ahmad Syawqi
Pustakawan UIN Antasari Banjarmasin

Dalam gegap gempita era digital, di mana gawai dan layar streaming mendominasi kehidupan sehari-hari, televisi sering dianggap sebagai medium yang ketinggalan zaman. Namun, pada peringatan Hari Televisi Nasional 2025 yang juga merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) Televisi Republik Indonesia (TVRI) ke-63 tahun, kita perlu merefleksikan kembali peran strategis televisi sebagai “pustaka di layar kaca”, sebuah portal literasi digital yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Kalimantan Post

Satu pertanyaan besar yang saat ini dihadapkan pada kita bersama adalah bagaimana televisi dapat berperan dalam meningkatkan literasi masyarakat? Jawabannya terletak pada pemanfaatan televisi sebagai sarana untuk menyebarkan pengetahuan dan informasi melalui pustaka. Terlebih di era digital saat ini, televisi menjadi jembatan antara pustaka dan masyarakat yang berperan penting dalam meningkatkan literasi masyarakat melalui pemanfaatan pustaka di layar kaca. Dengan menyajikan program-program yang berbasis pustaka, televisi dapat meningkatkan kesadaran dan minat baca masyarakat, serta menyediakan akses ke pengetahuan dan informasi yang berkualitas.

Transformasi Televisi

Sejak pertama kali mengudara pada 24 Agustus 1962, TVRI telah memainkan peran edukatif melalui program-program seperti Dunia Dalam Berita, dokumenter budaya, dan tayangan pendidikan. Data menunjukkan bahwa 82% orang tua mengakui televisi sebagai sumber wawasan yang mudah diakses. Dalam kajian akademis, televisi juga terbukti mendorong kreativitas dan penalaran masyarakat melalui tayangan edukatif yang dikemas dalam format menarik. Contoh konkret adalah program “Si Unyil”, yang berhasil menggabungkan hiburan dan edukasi untuk anak-anak selama puluhan tahun. TVRI tidak hanya menjadi saksi sejarah bangsa, tetapi juga agen pengetahuan yang menyatukan edukasi dan hiburan. Di tengah tantangan kecanduan gawai dan maraknya misinformasi, televisi memiliki potensi untuk bertransformasi menjadi benteng pertahanan literasi digital keluarga.

Baca Juga :  BERSYUKUR DALAM HIDUP

Televisi, khususnya TVRI sebagai televisi publik, kini harus bertransformasi dari sekadar medium hiburan menjadi portal literasi digital yang accessible dan relevan bagi masyarakat. Dengan jangkauan terrestrial terbesar di Indonesia, televisi memiliki keunggulan infrastruktural untuk menjembatani kesenjangan digital dan menyajikan konten edukatif yang terkurasi dengan baik. Dalam konteks era digital yang dipenuhi konten singkat dan viral, televisi dapat menjadi sumber pengetahuan yang terpercaya dan inklusif.

Saat ini migrasi ke televisi digital telah bertransformasi menjadi portal literasi digital di era modern yang membuka peluang untuk menyajikan konten berkualitas tinggi secara gratis. Berbeda dengan platform streaming yang memerlukan internet berbayar, televisi digital dapat diakses tanpa biaya langganan dan menjangkau daerah terpencil. Dengan fitur multi-channel, TVRI dapat menyediakan kanal khusus untuk pendidikan, seperti Kanal Literasi Digital yang menyajikan tutorial keamanan daring, melek data, dan keterampilan digital. Kemudian Kanal Budaya yang menyajikan dokumenter sejarah dan tradisi lokal untuk mempertahankan identitas bangsa.

Strategi Transformasi

Untuk menjadi “pustaka di layar kaca”, TVRI perlu mengadopsi berbagai strategi yang harus dilakukan, diantaranya adalah membangun kemitraan dengan Perpustakaan Nasional RI dan Kemendikbud yang mengintegrasikan konten dari sumber edukasi terpercaya, seperti buku digital, webinar, dan virtual library tours. Kemudian perlu adanya penyediaan konten partisipatif berupa program yang melibatkan penonton, seperti Kuis Literasi Digital atau Lomba Cipta Konten Edukatif, untuk meningkatkan engagement.

Hal yang terpentingnya lainnya adalah penyediaan teknologi hybrid yang memanfaatkan teletext seperti TVRI-Text untuk menyediakan fitur layanan referensi cepat, seperti kamus atau indeks materi edukasi.

Televisi bukanlah medium usang yang perlu ditinggalkan, melainkan aset strategis yang perlu dihidupkan kembali. Pemanfaatan televisi sebagai sarana untuk meningkatkan literasi masyarakat melalui pustaka di layar kaca bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan kerja sama antara pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat, kita dapat menciptakan televisi yang lebih edukatif dan informatif, sehingga meningkatkan kesadaran dan minat baca masyarakat. Sebagai institusi publik, TVRI memiliki tanggung jawab untuk memimpin transformasi ini dengan memanfaatkan infrastrukturnya yang luas dan kepercayaan masyarakat. Dalam perspektif literasi digital, televisi dapat menjadi “jembatan emas” yang menghubungkan generasi tua dan muda dalam mengakses pengetahuan tanpa terhalang biaya maupun keterbatasan teknis.

Baca Juga :  Televisi dan Pustaka: Sinergi Literasi Bangsa

Dalam memperingati Hari Televisi Nasional dan HUT TVRI ke-63 tahun, mari kita lihat televisi sebagai pustaka modern yang menyajikan pengetahuan melalui layar kaca. Kita harus ingat bahwa televisi dapat berperan penting dalam meningkatkan literasi masyarakat melalui pemanfaatan pustaka di layar kaca. Oleh karena itu, kita harus terus meningkatkan kualitas program-program televisi yang berbasis pustaka, sehingga meningkatkan kesadaran dan minat baca masyarakat. Untuk mewujudkannya, diperlukan komitmen bersama dari pemerintah, industri media, dan masyarakat. Tentunya TVRI juga harus memperkuat kanal edukasi dengan konten berbasis kurikulum dan kebutuhan masyarakat. Kemendikbud dan Kominfo perlu mengalokasikan anggaran khusus untuk produksi konten literasi digital di televisi. Dan seluruh masyarakat diajak untuk aktif memilih tayangan berkualitas dan mendorong televisi menjadi sumber belajar keluarga.

Dengan upaya ini, televisi tidak hanya akan bertahan di era digital, tetapi juga menjadi pelita pengetahuan yang menyinari seluruh Indonesia. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan televisi yang lebih edukatif dan informatif, sehingga meningkatkan literasi masyarakat. Selamat Hari Televisi Nasional 2025.

Iklan
Iklan