Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Tiga Korban tak Utuh, Sempat SMS Keluarga

×

Tiga Korban tak Utuh, Sempat SMS Keluarga

Sebarkan artikel ini

Terungkap Helikopter Disewa Perusahaan Swasta HTI

heli 2
EVAKUASI DAN IDENFIKASI -- Korban Helikopter yang ditemukan di Air Terjun Mandin Damar, Mentewe Kabupaten Tanah Bumbu, da seluruh jenazah telah diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalsel, di Banjarmasin, Jumat (5/8). (Andui/ant)

Penumpang adalah dari perusahaan di bidang HTI, baik WNA maupun WNI.

BANJARMASIN, KP –Helikopter tipe BK117 BK117 D3 yang jatuh di hutan Mentewe, Tanah Bumbu, mengangkut delapan orang.

Kalimantan Post

Lima warga negara Indonesia, dan Warga Negara Asing (WNA).

Dari jumlah itu, lima korban ditemukan masih utuh.

Maksudnya, bagian kepala dan badan masih berada di tempat.

Sedangkan tiga lainnya kondisi tidak utuh.

“Yang perlu kami sampaikan, dari delapan orang itu terdapat tiga Warga Negara Asing (WNA),” ujarnya.

Gubernur, memastikan Pemerintah daerah akan memfasilitasi pemulangan jenazah sesuai pilihan keluarga.

“Bisa dimakamkan di sini atau dibawa ke daerah asal masing-masing,” ujarnya Jumat (5/9) di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalsel di Banjarmasin.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan warga yang ikut membantu pencarian.

Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan bahwa keluarga korban saat ini sudah berada di Banjarmasin untuk menunggu proses identifikasi.

Kirim SMS

Pada bagian lain Gubernur mengatakan satu dari delapan korban, sempat mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada keluarganya.

“Tertangkap sinyal dari telepon seluler salah satu korban yang mengirim pesan singkat ke keluarga.

Ia mengungkapkan pesan singkat dari salah satu korban itu berisi, “Saya dalam keadaan kritis”.

“Pesan singkat dari telepon seluler ini mengirimkan sinyal sebagai titik koordinat, akhirnya pada Rabu (3/9) Tim SAR melanjutkan pencarian lewat petunjuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” ujarnya.

Muhidin tidak menyebut identitas salah satu korban yang mengirimkan pesan singkat, karena saat ini masih proses identifikasi di RS Bhayangkara Banjarmasin.

Lebih lanjut dikatakan, titik koordinat sinyal itu diperkuat oleh keterangan penduduk setempat yang menyebut helikopter terbang rendah mengeluarkan asap dan meledak di kawasan hutan yang tidak jauh dari titik koordinat salah satu korban.

Baca Juga :  Demo Di Rumah Banjar Berdampak Sepinya Pengunjung Pasar Sentra Antasari

“Ini berkat kerja keras Tim SAR, terutama penduduk setempat sehingga jasad para korban dapat segera ditemukan,” ujar Muhidin.

Delapan jasad itu terdiri atas seorang pilot bernama Kapten Haryanto yang berasal dari Kota Batam, Kepulauan Riau, dan teknisi bernama Hendra Darmawan (Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan).

Kemudian enam penumpang yakni Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), Claudine Pereira Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (Kabupaten Kuantan Singingi, Riau), Yudi Febrian Rahman (Pekan Baru, Riau), dan Andys Rissa Pasulu (Kota Balikpapan, Kalimantan Timur).

Disewa

Namun, yang menjadi pertanyaan hingga saat ini,kedatangan tiga WNA, belum ada kejelasan resmi terkait tujuan kedatangan mereka.

Kemudian, Gubernur mengungkapkan bahwa helikopter tersebut disewa oleh perusahaan swasta bidang HTI (Hutan Tanaman Industri (HTI).

“Kami tadi sempat bertemu dengan perusahaan yang menyewakan helikopter dan melakukan konfirmasi.

Jadi yang di dalamnya itu (penumpang) adalah dari perusahaan di bidang HTI, baik WNA maupun WNI,” tambahnya.

Muhidin juga menegaskan, penerbangan tersebut tidak ada kaitannya dengan bisnis sawit, melainkan murni untuk pengawasan lahan perusahaan.

Dihentikan

Dari semua itu pula, Operasi SAR (Search and Rescue) atau Pencarian dan Penyelamatan terhadap helikopter ini, resmi dihentikan.

Pengumuman ditutupnya operasi SAR disampaikan langsung Direktur Operasi SAR, Laksamana Pertama TNI Yudha Bramantyo, dalam konferensi pers bersama Gubernur Kalsel H. Muhidin, Ketua Ketua DPRD Kalel, H Supian HK.

Didampingi Kapolda Kalsel, Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan, Pangdam XXII/Tambun Bungai, Mayjen TNI Zainul Arifin, Pangdam Vl/Mulawarman, Mayjen TNl Rudy Rachmat Nugraha dan Danrem 101/Antasari, Brigjen TNl Ilham Yunus serta unsur Forkopimda lainnya.

“Hari ini, operasi SAR saya nyatakan selesai dan ditutup,” tambah Yudha Bramantyo.

Seluruh jenazah telah diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk proses autopsi dan identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Banjarmasin.

Baca Juga :  Giliran Rumah Menkeu Sri Mulyani di Tangerang Selatan Jadi Korban Penjarahan

Diketahui, helikopter lepas landas dari Bandara Gusti Samsir Alam, Kotabaru menuju Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Senin pagi (1/9).

Namun, dalam perjalanan melintasi kawasan Mantewe, pesawat mengalami gangguan dan jatuh hingga terbakar.

Tim SAR gabungan menemukan bangkai helikopter di titik 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, di kawasan hutan sekitar Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalsel, pada Rabu (3/9) sekitar pukul 14.45 WITA.

Helikopter ditemukan pada jarak sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). (yul/fik/mns/K-2)

Iklan
Iklan