BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Masjid Sultan Suriansyah yang terletak di Kuin Banjarmasin dihadiri ratusan warga memadati area masjid untuk mengikuti Tradisi Budaya Baayun Maulid 2025, sebuah perayaan sakral dan penuh makna dalam menyambut Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-499.
Suasana kental dengan aroma tradisi, di mana ayunan-ayunan hias berjejer rapi, menunggu untuk mengayunkan para bayi dan anak-anak yang menjadi pusat perhatian pada Senin (8/9/2025) pagi ini.
Tradisi Baayun Maulid, yang digelar setiap tahun, tidak hanya sekadar ritual mengayun anak, tetapi juga menjadi momen untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan budaya sejak dini.
Acara ini dipimpin langsung oleh Walikota Banjarmasin H M Yamin HR dan Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda, yang turut serta dalam prosesi sakral tersebut.
Para orang tua dan keluarga membawa anak-anak mereka yang masih kecil untuk diayun diiringi lantunan syair dan salawat. Setiap ayunan yang dihias dengan indah memiliki makna dan doa tersendiri, sebuah harapan agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang saleh, berbakti, dan berakhlak mulia. Pemandangan ini menciptakan nuansa religius yang begitu kuat dan menyentuh hati.
Peserta datang tidak hanya dari Banjarmasin, tetapi juga dari daerah sekitar, membuat jumlah partisipan membludak. Pemerintah Kota Banjarmasin menyelenggarakan acara ini secara gratis, sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian budaya dan tradisi lokal. Para peserta hanya perlu membawa kreasi ayunan mereka sendiri, yang dihias dengan penuh cinta dan harapan.
Salah warga yang mengikuti acara Tradisi Baayun Maulid, Nurliani dari Pelabuan datang bersama anak keponakannya Nur Bilqis Humairah. Ia bercerita tentang kerja kerasnya bersama keluarga untuk menyiapkan ayunan sejak sore kemarin.
”Kami sejak malam tadi sudah memasang hiasan ini dab ari ini tadi subuh sehabis sholat subuh kami langsung kesini melengkapi hiasan dan aksesoris yang kurang. Sayangnya ini sudah banyak yang rusak diambil sama orang pas acara tadi, tapi tidak apa-apa kami senang bisa ikut berkreasi,” ujarnya dengan wajah berbinar.
Nurliani menambahkan ia merasa senang bisa berpartisipasi dalam acara ini, karena tradisi Baayun Maulid sudah menjadi agenda rutin tahunan yang ditunggu-tunggu.
Menurutnya, acara ini mengalami perkembangan pesat. “Alhamdulillah acaranya ramai dan meriah, kami lihat tiap tahun pesertanya tambah banyak, tahun ini mungkin sekitar 500 orang atau lebih.” ungkapnya.
Baginya, tradisi ini adalah momen berharga yang ia rasakan. Walaupun tidak dipungut biaya, ia merasa senang bisa menjadi bagian dari keramaian ini, dan bahkan mendapatkan konsumsi.
”Acara ini gratis tidak dipungut biaya, kami berkreasi sendiri itu yang bikin seru, saya senang bisa ikut acara ini, anak saya juga ikut jualan dan senang juga.” pungkas Nurliani sambil tersenyum.
Melihat antusiasme warga, dapat disimpulkan bahwa Tradisi Budaya Baayun Maulid tidak hanya menjadi perayaan hari jadi kota, tetapi juga menjadi perekat sosial yang memperkuat tali persaudaraan dan kebersamaan di tengah masyarakat Banjarmasin. (nug/KPO-3)