BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Suasana SMP Negeri 2 Banjarmasin, sekolah yang terletak di bantaran sungai dengan lingkungan padat penduduk, tampak lebih hidup sejak Juni lalu. Siswa-siswi kelas VII hingga IX begitu antusias mengikuti “Goal Setting Camp: Membangun Perencanaan Masa Depan bagi Generasi Z di Sekolah Bantaran Sungai”, sebuah program pengabdian yang digagas tim dosen Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Kegiatan yang berlangsung hingga September 2025 ini merupakan bagian dari Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) ULM. Tujuannya sederhana namun mendalam: membantu siswa mengenali potensi diri, menyusun tujuan yang jelas, serta merancang langkah-langkah realistis untuk meraih cita-cita mereka.
Menurut Ketua Tim Pelaksana, Dr. Sulistiyana, S.Pd., M.Pd., banyak remaja usia SMP yang memiliki mimpi besar namun kesulitan merancang strategi konkret.
“Mereka punya semangat, tapi sering kali bingung memulai dari mana. Melalui Goal Setting Camp, kami membimbing mereka untuk menggunakan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dalam menetapkan target hidup. Dengan begitu, mereka tidak hanya berani bermimpi, tetapi juga belajar menyusun langkah-langkah yang terukur,” ujarnya saat ditemui pada penutupan kegiatan, Sabtu (13/9/2025).
Program ini dikemas secara kreatif dan menyenangkan. Sesi pelatihan tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga di halaman sekolah yang rindang. Metode yang digunakan meliputi diskusi kelompok, refleksi diri, permainan interaktif, simulasi perencanaan masa depan, hingga praktik menyusun life plan. Setiap siswa diajak menuliskan cita-cita, alasan di balik mimpi tersebut, dan langkah konkret yang harus mereka tempuh.
Guru Bimbingan dan Konseling SMPN 2 Banjarmasin turut dilibatkan secara aktif agar pendekatan ini bisa berlanjut sebagai bagian layanan konseling sekolah. “Kami ingin keberlanjutan. Guru-guru BK harus mampu mendampingi anak-anak, sehingga keterampilan yang mereka peroleh tidak berhenti setelah pelatihan ini,” tambah Sulistiyana.
Tim PDWA yang terlibat dalam program ini juga terdiri dari Muhammad Arsyad, M.Psi., Psi., dan Noor Ainah, S.Th.I., M.Pd. Mereka berbagi pengalaman dan memberikan pendampingan personal kepada siswa yang membutuhkan arahan lebih spesifik.
Kepala SMP Negeri 2 Banjarmasin menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dari perguruan tinggi. “Banyak anak kami yang memiliki semangat belajar tinggi, tetapi mereka memerlukan panduan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kehadiran tim dosen ULM menjadi energi positif, sekaligus inspirasi bagi siswa untuk tidak ragu mengejar cita-citanya,” ujarnya.
Bagi para siswa, Goal Setting Camp bukan sekadar pelatihan biasa. Mereka mengaku memperoleh pengalaman baru yang membuka wawasan. Salah seorang peserta mengungkapkan, sebelum mengikuti kegiatan ini ia hanya punya mimpi tanpa tahu cara mencapainya. “Sekarang saya lebih tahu apa yang harus dilakukan agar bisa meraih keinginan saya,” tuturnya dengan penuh semangat.
Selain memperkuat keterampilan merencanakan masa depan, kegiatan ini juga bertujuan menanamkan kepercayaan diri, ketangguhan, dan kemampuan mengambil keputusan yang tepat sejak dini. Semua itu menjadi bekal penting bagi generasi muda di era yang penuh tantangan dan kompetisi.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari sekolah, Goal Setting Camp di SMPN 2 Banjarmasin diharapkan menjadi model kegiatan yang dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain, khususnya yang berada di kawasan bantaran sungai. Program ini membuktikan bahwa membekali anak dengan kemampuan merencanakan masa depan bukan hanya tugas keluarga, tetapi juga tanggung jawab bersama antara sekolah dan perguruan tinggi (fin/KPO-1)